EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 45 menit lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 46 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 7 jam lalu, #Saham AS

Weidmann ECB: Perang Dagang AS Takkan Memangkas Surplus Jerman

Penulis

Jens Weidmann dari European Central Bank (ECB) berpendapat bahwa ancaman kenaikan tarif impor dari AS justru membahayakan AS dan perekonomian global.

Pasangan mata uang EUR/USD mempertahankan level support dekat kisaran 1.1200 hingga pertengahan sesi Eropa hari ini (16/Mei), dengan dukungan kelegaan pasar berkat merebaknya rumor mengenai rencana AS untuk menunda kenaikan tarif impor otomotif dari Jepang dan Uni Eropa. Namun, menurut Jens Weidmann yang termasuk salah satu pejabat tertinggi bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB), perang dagang AS tidak akan mengurangi keunggulan neraca transaksi berjalan Jerman, meski negeri itu merupakan produsen mobil terbesar di Uni Eropa.

Jens Weidmann ECB

 

Tarif Impor Hanya Menghasilkan Pecundang

"Beberapa orang memperkirakan kalau tarif (impor) yang lebih tinggi akan memangkas neraca transaksi berjalan (Jerman). Namun, harapan itu bisa jadi sia-sia, menurut analisis kami," ujar Weidmann yang berstatus sebagai Presiden Bundesbank sekaligus salah satu kandidat unggulan untuk menggantikan Presiden ECB Mario Draghi itu.

Sebaliknya, ia memeringatkan bahwa tarif baru sebenarnya justru mengancam AS sendiri dan perekonomian global. Katanya, "Tarif balasan dari negara-negara lain kemungkinan akan makin melemahkan perekonomian global dan perdagangan dunia. Perang dagang hanya menghasilkan pecundang."

Dalam pidato di German Savings Banks Association, Hamburg, beberapa jam lalu, Weidmann juga menyinggung sedikit mengenai kebijakan moneter ECB. Menurutnya, meski inflasi domestik tetap rendah, tetapi tak ada perlunya menunda normalisasi kebijakan moneter jika outlook ekonomi memungkinkan.

 

Neraca Dagang Surplus 2 Tahun Beruntun

Sementara itu, Eurostat melaporkan bahwa neraca perdagangan Zona Euro mencetak surplus selama dua tahun berturut-turut. Surplus neraca dagang meningkat dari 17.9 Miliar menjadi 22.5 Miliar pada bulan Maret 2019, melampaui ekspektasi yang dipatok pada 19.9 Miliar.

Rangkaian kabar ini menopang posisi EUR/USD di atas ambang 1.1200 saat berita ditulis. Namun, agaknya pasar masih kekurangan katalis yang cukup kuat untuk mendorong Euro ke level yang lebih tinggi.

EURUSD Daily

Sejumlah risiko masih membayangi kawasan ini dalam jangka pendek, khususnya terkait upaya pemerintah Italia menantang batas utang Uni Eropa serta berlarut-larutnya rencana brexit. Proyeksi arah kebijakan moneter ECB pun diperkirakan masih tetap dovish, setidaknya hingga akhir masa jabatan Mario Draghi sebagai Presiden ECB pada bulan Oktober mendatang.

288553
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.