EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,388.63/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,843.57   |   Ethereum 3,059.28   |   Litecoin 80.91   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 15 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 15 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 22 jam lalu, #Saham AS

Pebisnis New Zealand Pesimis, Kiwi Jatuh Ke Terendah 4 Tahun

Penulis

ANZ Business Confidence mencetak rekor terendah baru, diikuti oleh nilai tukar NZD/USD pada sesi Asia hari ini.

Pada perdagangan sesi Asia, pasangan mata uang NZD/USD anjlok lebih dari 0.5 persen hingga menyentuh 0.6249, rekor terburuknya sejak bulan September 2015. Saat berita ditulis pada awal sesi Eropa (30/September), posisinya beranjak naik, tetapi belum keluar dari kisaran terendah multi-tahun. Depresiasi Kiwi kali ini lagi-lagi berhubungan dengan merosotnya optimisme kalangan pebisnis terhadap prospek ekonomi New Zealand.

NZDUSD DailyGrafik NZD/USD Monthly via Tradingview.com

ANZ Bank melaporkan bahwa hasil survei keyakinan bisnis (ANZ Business Confidence) tersungkur dari -52.3 menjadi -53.5 pada bulan September 2019. Artinya, sebanyak 53.5 persen responden memperkirakan kondisi ekonomi New Zealand bakal memburuk tahun depan. Walaupun skor tersebut lebih baik ketimbang estimasi pasar, tetapi juga merupakan rekor terburuk sejak April 2008.

New Zealand termasuk salah satu negara maju yang menghadapi tantangan ekonomi besar sebagai imbas dari konflik perdagangan AS-China dan perlambatan ekonomi global. Perekonomian berbasis ekspor (export-driven countries) seperti Australia dan perekonomian terdiversifikasi (mixed-economy) seperti New Zealand cenderung lebih mudah terpukul oleh penurunan permintaan global, dibandingkan dengan perekonomian berbasis konsumen (consumer-driven countries) seperti AS.

Pada bulan Agustus, bank sentral New Zealand (RBNZ) memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin secara mendadak, dengan tujuan untuk menopang perekonomian negeri dua pulau ini. Namun, indeks keyakinan bisnis ANZ mengisyaratkan bahwa kalangan pebisnis menilai langkah tersebut tak cukup memadai.

"RBNZ akan kecewa karena pemangkasan suku bunga besar mendadak 50 bps bulan lalu tampaknya tak berdampak terhadap sentimen bisnis maupun kecenderungan investasi dan ketenagakerjaan," kata Sharon Zollner, pimpinan ekonomi di ANZ, sebagaimana dikutip oleh Financial Times.

Ia menambahkan, "Tulang punggung perekonomian New Zealand masih mapan - harga komoditas masih lumayan; pertumbuhan populasi positif; kondisi moneter dilonggarkan. Namun, kurangnya keyakinan (pebisnis) yang berkepanjangan mulai dirasakan dalam perekonomian dan mengancam (kondisi) pasar ketenagakerjaan (yang saat ini masih) ketat."

290330
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.