Seputarforex.com - Pada hari Jumat (31/Januari), Biro Statistik Jepang merilis data output industri bulan Desember 2019 yang tercatat turun 3 persen secara tahunan (Year-over-Year). Meskipun demikian, hasil ini lebih baik dari periode sebelumnya yang anjlok hingga 8.2 persen, juga lebih positif dibandingkan ekspektasi ekonom yang memperkirakan penurunan 3.6 persen.
Penurunan output industri sedikit membaik dari periode sebelumnya karena dipicu oleh kenaikan dalam basis bulanan (Month-over-Month) sebesar 1.3 persen. Hasil positif ini disebabkan oleh faktor musiman saat memasuki liburan akhir tahun.
Ekonomi Jepang Dikhawatirkan Terkontraksi
Trend buruk sektor industri Jepang semakin mengkhawatirkan, mengacu pada data kuartalan yang anjlok sebesar 4 persen; rekor penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memicu kewaspadaan pelaku pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi Jepang pada Kuartal IV/2019.
Kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan ekonomi Jepang bukan tanpa alasan. Rilis beberapa data fundamental belakangan ini menunjukkan kemerosotan; selain output industri, penjualan ritel Jepang terus merosot dalam beberapa bulan terakhir dan turun sebesar 2.6 persen di bulan Desember.
Langkah pemerintah Jepang yang menaikkan pajak pada bulan Oktober 2019 dinilai banyak pihak sebagai biang kerok melambatnya trend penjualan ritel. Padahal, belanja konsumen merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Jepang selama ini. Kondisi inilah yang mendasari semakin kuatnya pandangan pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi Jepang pada kuartal terakhir tahun lalu.
USD/JPY Menguat
Rilis data ekonomi Jepang yang mengecewakan pagi ini semakin membebani pergerakan Yen terhadap Dolar AS. Pada saat berita ini diturunkan, Yen melemah cukup signifikan melawan Dolar AS, tercermin dalam pergerakan USD/JPY yang menguat 0.12 persen dari harga Open harian. Harga saat ini diperdagangkan di kisaran 109.07 dan berusaha menjauhi merupakan level terendah sesi sebelumnya di 108.58.