EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 38,085.32   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 14 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 15 jam lalu, #Saham AS

Virus Corona Menyebar Jauh Keluar China, Dolar AS Naik

Penulis

Virus Corona mulai menjangkiti Italia, Iran, dan meningkat di Korsel. Para investor yang dilanda kekhawatiran pun kembali ke safe haven Dolar AS.

Seputarforex.com - Sempat anjlok di akhir pekan kemarin akibat data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan, Dolar AS terkoreksi naik di sesi perdagangan Senin (24/Februari) pagi ini. Penyebaran virus Corona di luar China yang semakin cepat, membuat para investor memilih untuk kembali membeli Dolar AS dan safe haven lain seperti emas.

Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) telah naik 0.21 persen ke 99.54, walaupun belum kembali ke level tinggi sejak 2017 di 99.9.

dxy

Italia, Korea Selatan, dan Iran melaporkan maraknya kasus virus Corona yang mulai menjangkiti warga negaranya. Jumlahnya pun tak sedikit. Terdapat 760 kasus di Korea Selatan, 150 di Italia, dan 43 di Iran. Lembaga kesehatan PBB, WHO, mengungkapkan kekhawatiran terutama karena penyakit pernapasan tersebut mulai mewabah di negara yang terbilang jauh dari asal virus di Wuhan, China.

"Ada alamat tidak baik yang terjadi hari ini," kata Ray Attrill, Kepala Forex di National Australia Bank. Menurut Atrrill, kasus Corona selalu otomatis terhubung ke pasar, meski seharusnya para investor mencernanya terlebih dahulu.

Mata uang-mata uang Asia pun melemah setelah Dolar AS menguat akibat kasus ini. Won Korea Selatan bahkan merosot 1 persen ke level rendah enam bulan terhadap Dolar AS. Sementara itu, Ringgit Malaysia turut melemah 0.6 persen karena dibebani pula dengan gejolak politik dalam negeri.

"Reaksi pasar terhadap virus Corona tampil lebih berkembang, (para pelaku pasar) mulai membedakan mata uang-mata uang mana yang lebih rentan merespon isu virus Corona." tulis tim analis Barclays yang dirangkum oleh Reuters.

"Aset-aset (berbasis) Dolar AS yang tersedia relatif menggiurkan... Oleh karena itu, ekonom kami memprediksi tak akan ada imbas pada pertumbuhan AS akibat Covid-19 ini, terutama dengan kasus (infeksi Corona) di AS yang diproyeksi minim dan rendahnya ketergantungan pada ekonomi China."

 

Data PMI Jasa AS Jatuh

Penguatan Dolar AS hari ini berkebalikan dengan minggu lalu, khususnya setelah IHS Markit melaporkan bahwa PMI Jasa AS jatuh ke 49.4. Level tersebut menunjukkan kontraksi (di bawah level 50) untuk pertama kalinya sejak Februari 2016, akibat penurunan bisnis baru yang mencapai level terendah sejak Oktober 2009.

united-states-services-pmi

292095
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.