EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.540   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,393.93/oz   |   Silver 28.68/oz   |   Wall Street 37,841.35   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 9 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 16 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 16 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 16 jam lalu, #Saham AS

Pasca Fed Rate Cut, Rilis Data Ekonomi AS Bantu Dolar Naik

Penulis

Dolar AS menghentikan penurunan setelah dihantam pemotongan suku bunga The Fed. Data ADP Employment Change dan PMI Jasa AS malam ini turut membantu kenaikan Dolar.

Seputarforex.com - Dolar AS menghentikan penurunan dan kembali naik di sesi perdagangan Rabu (04/Maret) malam. Sebelumnya, mata uang Amerika Serikat tersebut jatuh akibat kebijakan mendadak The Fed untuk memotong suku bunga. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang mayor lain naik 0.23 persen ke 97.38.

dxy

Langkah pemotongan suku bunga The Fed sebenarnya sudah diekspektasikan pasar dalam beberapa waktu terakhir. Namun, mereka tidak menduga bahwa The Fed akan memajukan timing-nya dua minggu lebih cepat dari seharusnya.

Oleh sebab itu, Dolar AS sempat melemah pasca pengumuman suku bunga The Fed. Meskipun begitu, penurunan Dolar tidak terlalu signifikan dan harga cenderung bergerak stabil dalam sesi perdagangan hari ini. Reuters menyebutkan bahwa terhentinya bearish Dolar AS dikarenakan oleh antisipasi para investor terkait bank sentral mayor mana saja yang akan menjadi "makmum" kebijakan potong suku bunga The Fed.

"Dolar telah kembali menemukan penyangga, setelah sebuah fase kalah unggul terhadap Euro dan mata uang-mata uang mayor lainnya," kata Jonathan Coughtrey, direktur manajer Action Economics dalam catatan analisisnya.

Satu bank sentral yang sudah menurunkan suku bunganya adalah Bank of Canada. Suku bunga Kanada diturunkan dengan alasan yang hampir sama dengan The Fed, yakni mencegah perekonomian semakin amburadul akibat wabah Virus Corona. European Central Bank (ECB) diproyeksikan untuk menyusul The Fed dan BoC sebagai bank sentral berikutnya yang melonggarkan kebijakan. Perlu diketahui, suku bunga ECB saat ini sudah negatif.

 

ADP Non-Farm Employment Change Dan PMI Jasa AS

Rilis data ekonomi AS malam ini dinilai memuaskan. ADP Non-Farm Employment Change dilaporkan lebih tinggi daripada ekspektasi. Untuk bulan Februari, angka Private Payroll AS tercatat sebanyak 183,000, lebih tinggi daripada ekspektasi di 170,000. Meski demikian, perolehan tersebut turun jika dibandingkan dengan bulan Januari yang mencapai 209,000.

Sementara itu, PMI Jasa AS rilisan ISM melesat dari 55.5 ke 57.3 pada bulan Februari 2020. Angka tersebut menunjukkan ekspansi dan merupakan aktivitas sektor jasa AS tertinggi sejak setahun terakhir. Kenaikan PMI Jasa AS kali ini didukung oleh kenaikan sub-indeks new orders yang menembus level 63.1.

united-states-non-manufacturing-pmi

292221
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.