Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 21 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 21 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 21 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

G7 Bahas Sanksi Nuklir Iran, Harga Minyak Coba Menguat

Penulis

Pelaku pasar minyak sedang menanti hasil pertemuan G7. Diperkirakan, meeting tersebut membahas alternatif minyak non-Rusia dan sanksi nuklir Iran.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak dunia sempat tergelincir pada pembukaan perdagangan awal pekan (27/Juni), namun berbalik menguat saat berita ini ditulis di sesi perdagangan Asia. Minyak Brent bergerak pada kisaran $112.91 per barel, sementara harga minyak WTI diperdagangkan di $107.33 per barel.

G7 Bahas Sanksi Nuklir Iran, Harga

Pasar tengah wait and see menanti hasil pertemuan G7 yang pekan ini menjadi fokus utama. Pasalnya, sebagian besar negara anggota G7 merupakan negara di kawasan Eropa, AS, dan Kanada yang selama ini menjadi aktor di balik sanksi ekonomi terhadap Rusia. Mereka berpotensi membahas pengetatan sanksi minyak Rusia dan kesepakatan nuklir Iran yang akan menjadi katalis pergerakan harga minyak jangka pendek.

Sebagian besar analis memperkirakan G7 akan mecari opsi mengatasi kenaikan harga energi dengan mencari alternatif pembelian minyak non-Rusia. Sehingga, sanksi terhadap Rusia tetap bisa dilanjutkan.

"Masih belum jelas seperti apakah harga minyak nantinya setelah pertemuan G7 ini. Kami melihat masih belum ada jalan keluar terhadap krisis energi yang dipicu oleh sanksi impor minyak Rusia. Hal inilah yang terus membayangi perekonomian dan menekan pasokan minyak global," kata Vivek Dhar, analis Commonwealth Bank of Australia.

Mengenai sanksi nuklir Iran, prospek tercapainya kesepakatan mencuat setelah pertemuan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dengan pejabat senior Tehran untuk mencoba kembali membuka negosiasi yang macet. Bisa dikatakan, Uni tengah aktif mencari pasokan energi non-Rusia setelah kawasannya kekurangan pasokan minyak dan gas hingga mengalami lonjakan inflasi.

"Fokus pasar pekan ini mungkin pada potensi berlanjutnya pembicaraan kesepakatan nuklir Iran yang dapat mengarah pada kebangkitan produksi minyak Iran," ujar Tina Teng, analis CMC Market dalam sebuah catatan.

Pergerakan harga minyak mentah ke depan masih akan dipengaruhi oleh ketatnya pasokan minyak dan langkah Uni Eropa melakukan diversifikasi penggunaan energi. Kendati mengalami tekanan dalam beberapa waktu terakhir, analis memperkirakan harga minyak setidaknya akan tetap bertahan di atas level psikologis $100 per barel dalam jangka pendek.

Download Seputarforex App

297869
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.