Advertisement

iklan

Parlemen UE merekomendasikan negara-negara non-UE untuk memperketat peraturan kripto, 2 hari, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD mendapatkan tekanan jual di sekitar harga 1.0650, investor menantikan data PMI Eurozone dan AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut Wells Fargo, GBP/USD berpotensi menuju level 1.2000 atau lebih rendah, 2 hari, #Forex Teknikal   |   Indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan hari Kamis karena aksi jual besar-besaran lantaran investor khawatir The Fed akan memberlakukan kebijakan moneter ketat (hawkish) lebih lama dari yang diperkirakan. Ketiga indeks anjlok lebih dari 1%, 2 hari, #Saham AS   |   Gandeng Nickel Industries Limited (NIC), PT United Tractors Tbk (UNTR) melebarkan sayap bisnisnya ke bidang pertambangan dan pengolahan nikel, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Saham Starbucks Corp (NASDAQ: SBUX) merosot 2.16% dan ditutup di level $93.10 pada hari Kamis, menandai kerugian hari ketiga berturut-turut bagi perusahaan, 2 hari, #Saham AS   |   Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) berencana untuk memperluas kapasitas produksi di studio Leavesden di dekat London hingga lebih dari 50%, dengan menambahkan 10 panggung suara baru ke lokasi syuting "Barbie" dan "House of the Dragon.", 2 hari, #Saham AS
Selengkapnya

GBP/USD Beranjak Setelah Dua Hari Dihajar Aksi Jual

Penulis

Aksi jual kini mereda untuk sementara waktu dan GBP/USD merangkak naik, tetapi bias pound sterling masih bearish.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Kurs GBP/USD terpantau merangkak naik sekitar 1 persen sampai kisaran 1.0800-an pada perdagangan sesi Eropa hari Selasa (27/September). Kesangsian pasar telah memicu aksi jual atas pound sterling di pasar keuangan, sehingga mata uang ini kemarin mencetak kinerja terburuknya dalam beberapa dekade terakhir. Aksi jual kini mereda untuk sementara waktu, tetapi bias pound sterling masih bearish.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via TradingView

Pelaku pasar menyangsikan kelayakan rencana pemangkasan pajak besar-besaran yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng pada akhir pekan lalu. Pemangkasan pajak super-jumbo seperti itu dapat mengakibatkan kemerosotan pemasukan negara di tengah perlambatan ekonomi dan defisit ganda yang sedang melanda Inggris, sekaligus meningkatkan inflasi dalam jangka waktu lebih panjang. Konsekuensinya, investor dan trader beramai-ramai melepas pound sterling.

Kurs pounds baru beranjak setelah memasuki sesi Eropa pada hari Senin, sehubungan dengan koreksi pasar yang wajar seusai aksi jual yang berlebihan. Meski demikian, para analis tetap cenderung pesimistis terhadap prospek pound sterling ke depan lantaran minimnya respons otoritas terhadap gejolak baru-baru ini.

Pemerintah Inggris tak mungkin mencabut rencana ekonomi yang baru saja diajukan. Gubernur BoE Andrew Bailey berupaya meredam kegelisahan pasar dengan mengatakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sebanyak yang diperlukan dalam rapat berikutnya, tetapi ia tetap menolak memberikan komitmen yang lebih jelas.

BoE hanya menyatakan tengah "memantau perkembangan di pasar keuangan dengan cermat terkait perubahan harga aset keuangan yang signifikan". Mereka baru akan "membuat penilaian penuh dalam rapat terjadwal berikutnya tentang dampak pengumuman pemerintah (Inggris) terhadap permintaan dan inflasi, serta kejatuhan Sterling, dan mengambil tindakan yang sesuai". Pasar memandang pernyataan-pernyataan itu terlalu lunak di tengah situasi sekarang.

Simon Harvey, Kepala Analisis FX di Monex Europe, mengatakan, "Beberapa konsesi kecil diberikan untuk pasar FX, karena Gubernur (BoE) mengambil langkah langka menghubungkan keputusan suku bunga yang akan datang dengan level pound secara eksplisit. Walaupun ini menandakan kompromi dengan pasar, tetapi gagal mencegah depresiasi baru dalam (nilai tukar) pound."

Viraj Patel, pakar strategi Vanda Research, menyampaikan pandangan senada. Katanya, "Tak ada tindakan dari BoE berdasarkan pernyataan terbaru... tampaknya mereka tak akan melakukan apa-apa sampai rapat berikutnya. Ini akan menjadi kekecewaan bagi pasar GBP."

Download Seputarforex App

298295
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.