EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,316.13/oz   |   Silver 27.20/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,174.53   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   USD/CAD pertahankan pemulihan moderat, tetap di bawah level 1.3700 Jelang data AS, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD menembus ke segitiga simetris, naik ke dekat level 0.5950, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Bank Indonesia menaikkan suku bunga bulan April ke 6.25%, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF bertahan stabil di sekitar 0.9150, sejalan dengan level tertinggi enam bulan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 19 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 20 jam lalu, #Saham Indonesia

GBP/USD Melandai Jelang "Super Thursday" BoE

Penulis

Pound Sterling terpantau mengalami penurunan terhadap dolar AS seiring dengan para investor yang masih berfokus terhadap keputusan dan pernyataan BoE. Saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangakan pada kisaran level harga 1.444 per dlar AS selama sesi perdagangan sesi Eropa Kamis sore hari ini (12/05).

Pound Sterling terpantau mengalami penurunan terhadap dolar AS seiring dengan para investor yang masih berfokus terhadap keputusan dan pernyataan BoE petang nanti. Saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangakan pada kisaran level harga 1.444 selama sesi perdagangan Eropa hari Kamis sore hari ini (12/05).

 

BoE

 

Bank of England (BoE) diperkirakan tidak akan mengubah keputusan kebijakan moneternya pada malam nanti, tetapi para investor masih akan memperhatikan hasil voting di tengah munculnya prediksi bahwa ekspektasi pertumbuhan ekonomi mungkin akan diturunkan di samping ada tidaknya sinyal yang menunjukkan apakah bank sentral Inggris juga perlu menurunkan tingkat suku bunga seperti negara-negara Eropa lainnya.

Konsensus memprediksi seluruh anggota MPC BoE akan setuju untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang saat ini berada pada level 0.5 persen, dimana tingkat suku bunga tersebut sudah diterapkan sejak bulan Maret tahun 2009 lalu.

Danny Blanchflower, mantan anggota MPC BoE menyarankan kepada para pembuat kebijakan BoE saat ini untuk memberikan kelonggaran lagi dengan menyebutkan bahwa data produksi manufaktur sudah memasuki resesi dibarengi juga dengan serangkaian indeks PMI seperti manufaktur, jasa, dan konstruksi yang melemah.

Blanchflower juga menambahkan, adanya ketidakpastian terhadap hasil referendum tentang keanggotaan Inggris di Uni Eropa serta bahayanya terhadap perekonomian Inggris jika hasil suara memenangkan pro terhadap Brexit.

Di samping itu, beberapa analis memperkirakan BoE akan mengurangi estimasi pertumbuhan ekonomi tahun 2016 menjadi 1.8 persen dari sebelumnya sebesar 2.2 persen serta menurunkan proyeksi pertumbuhan tahun depan menjadi 2.2 persen dari sebelumnya 2.3 persen.


Kenaikan Suku Bunga di Inggris

Sementara itu, hasil poling oleh ahli ekonomi Reuters menyatakan, BoE diperkirakan masih berpeluang untuk menaikkan suku bunga meskipun tidak terprediksi sekitar awal tahun depan. Konsensus yang terdiri dari para ahli juga mengatakan, kenaikan suku bunga awal diperkirakan sebesar 25 basis poin dan diikuti oleh sebuah kenaikan sama di kuartal III tahun 2017 mendatang.

Selain itu, fokus pasar malam nanti akan mengarah pada Gubernur BoE, Mark Carney, yang akan memberikan konferensi pers. Carney sebelumnya mengungkapkan, referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa merupakan resiko terbesar yang dihadapi ekonomi Inggris karena dalam waktu sangat singkat, perekonomian di Inggris menjadi lebih lamban.

Akibat pernyataannya itu, Carney dituduh sudah melampaui wewenangnya karena ikut masuk kedalam area politik. Namun, Carney tetap berkilah bahwa pernyataannya tersebut adalah karena BoE memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan melakukan evaluasi beberapa kemungkinan resiko guna mempertahankan stabilitas harga.

264495
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.