Kemerosotan harga minyak hingga hingga 3 persen malam tadi meningkatkan minat penghindaran risiko di pasar dan memaksa para investor untuk melepaskan aset-aset berisiko yang mereka punya seperti Poundsterling.
Di tengah kosongnya rilis data makro di sesi Eropa Selasa (26/01) sore hari ini, para trader memfokuskan perhatian mereka ke testimoni Laporan Stabilitas Finansial yang dilayangkan oleh Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE), Mark Carney, petang ini.
Terjun bebasnya harga minyak memaksa para trader melepaskan Sterling sembari perlahan-lahan menggeser perhatian mereka pada rapat kebijakan moneter The Fed (FOMC) yang akan dimulai malam nanti. Poundsterling menghadapi kesulitan untuk tetap mempertahankan level di atas angka 1.42 terhadap Dolar AS akibat harga minyak yang kembali mundur di bawah harga $30 per barel. Tak pelak, Pound harus rela terjun 0.42 persen turun ke angka 1.4178, melayang di dekat level rendah hariannya.
Nantikan Sinyal Mark Carney BOE
Senin kemarin, salah seorang anggota Komite MPC BOE, Kristin Forbes, menguatarakan keyakinannya bahwa kejatuhan harga minyak belakangan ini membukan peluang bagi BOE untuk menyisihkan waktu lebih banyak demi melakukan evaluasi. Kendati demikian, surutnya angka pengangguran diperkirakan akan mendongkrang pertumbuhan upah, ungkap Forbes menyusul komentar Martin Weale minggu lalu.
Kedua harga minyak mentah acuan, Brent dan WTI, sama-sama jeblok di bawah level $30 hari ini, memperpanjang kerugian yang diderita pada sesi-sesi sebelumnya. Kerapuhan harga minyak ini disinyalir masih diakibatkan oleh kelebihan suplai.
Menurut analis dari CMC Markets, Michael Hewson, kepada WBPOnline, Mark Carney hari ini mungkin akan menghadapi berbagai macam pertanyaan dari parlemen, utamanya tentang perekonomian Inggris dan kemungkinan waktu kenaikan suku bunga. Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa Carney akan menaikkan suku bunga Inggris beberapa bulan mendatang setelah melakukan berbagai revisi terlebih dahulu.
