EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,384.54/oz   |   Silver 28.51/oz   |   Wall Street 37,748.80   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 14 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

GBP/USD Tertekan Oleh Buruknya Data Perumahan Inggris

Penulis

Poundsterling terpampang melemah terhadap Greenback pada sesi trading Jumat (28/11) ini pasca dirilisnya data harga perumahan Inggris. Laporan tersebut meraih hasil yang lebih rendah dari ekspektasi. Selain itu, bangkitnya USD setelah terdepresiasi serangkaian data buruk Rabu lalu juga turut mendorong turun nilai GBP.

Poundsterling terpampang melemah terhadap Greenback pada sesi trading Jumat (28/11) ini pasca dirilisnya data harga perumahan Inggris. Laporan tersebut meraih hasil yang lebih rendah dari ekspektasi. Selain itu, bangkitnya USD setelah terdepresiasi serangkaian data buruk Rabu lalu juga turut mendorong turun nilai GBP.

Poundsterling terdepresiasi setelah data perumahan tercatat lebih rendah dari ekspektasi

Harga Properti Inggris Gagal Penuhi Ekspektasi

Dalam laporannya, Nationwide Building Society menyatakan bahwa harga properti Inggris hanya meningkat ke level 0.3%. Padahal, data ini diprediksikan tumbuh ke level 0.4%, setelah sempat naik di angka 0.5% bulan sebelumnya. Sementara itu, harga properti tahunan juga meningkat di level yang lebih rendah dari perkiraan, yakni sebanyak 8.5%. Sebelumnya, data tersebut diekspektasikan tumbuh di angka 8.6%, atau lebih rendah dari pencapaian Oktober lalu di 9.0%.

Dolar AS Pulih, Sterling Berganti Turun

Terkait dengan hal ini, GBP/USD terpantau merosot ke level 1.5680 pada awal sesi Eropa hari ini. Perolehan tersebut merupakan yang terendah sejak Rabu lalu. Pair ini kemudian terkonsolidasi di 1.5703, atau berkurang sebanyak 0.21%. GBP/USD diperkirakan mencapai support di angka 1.5626, atau level terendah 26 November lalu. Sedangkan resistan dari pair tersebut diprediksi berada di level tertinggi Kamis lalu, yakni di poin 1.5828. Terhadap Euro, Sterling masih tercatat flat, dengan hanya beranjak naik 0.03% ke level 0.7925.


Di sisi lain, Greenback berhasil memulihkan diri pasca rentetan data buruk AS yang dirilis Rabu lalu. Pada rangkaian laporan tersebut, jumlah pemohon tunjangan pengangguran meningkat di level yang lebih tinggi dari minggu lalu. Data pesanan untuk barang tahan lama memang berhasil sejajar dengan ekspektasi, namun pesanan untuk barang tahan lama inti jatuh lebih rendah dari perkiraan. Sementara itu, sentimen konsumen AS juga direvisi turun dari data pendahulunya.

Nantikan Inflasi Zona Euro

Saat ini, investor tengah memusatkan fokus perhatian pada data inflasi Zona Euro yang akan rilis sore ini. Forecast terhadap data ini terpantau lebih buruk dari hasil sebelumnya, yaitu di 0.3%. Padahal, inflasi Zona Euro sempat berada di level 0.4%. Sebelumnya, Wakil Presiden ECB, Vitor Constancio menyebutkan jika QE akan segera dimulai pada kuartal pertama tahun depan untuk menghindari resiko deflasi.

213185
Penulis

Alumni Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya yang sekarang menjadi pengisi konten artikel di seputarforex.com. Aktif menulis tentang informasi umum mengenai forex, juga terinspirasi untuk mengulas profil dan kisah sukses trader wanita.