 iklan |
 iklan |
Seputarforex - Pada hari Rabu (01/September), Biro Statistik Australia merilis data GDP yang naik 9.6 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada kuartal kedua. Angka ini melampaui ekspektasi kenaikan 9.2 persen dan melonjak tajam dari pertumbuhan 1.1 persen pada kuartal pertama.
Sedangkan dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter), perekonomian Australia naik 0.7 persen, lebih baik dari ekspektasi kenaikan 0.5 persen, tetapi lebih rendah dari kenaikan 1.8 persen pada kuartal sebelumnya.
Apiknya data GDP Australia kuartal kedua sebagian besar didukung oleh kenaikan harga komoditas tambang di pasar internasional. Harga bijih besi, tembaga, dan batubara menuju rekor tertinggi multi-tahunan sehingga berkontribusi positif terhadap perekonomian Australia. Perdagangan ekspor pun naik 7.0 persen pada kuartal kedua dan mencapai rekor tertinggi secara historis. Angka perdagangan yang solid ini menyumbang kenaikan hingga 3.2 persen dalam nominal GDP kuartal kedua.
Disamping itu, pelonggaran pembatasan COVID-19 dan pemulihan di sektor tenaga kerja juga menyumbang kenaikan. Tingkat konsumsi domestik mulai menguat sebagaimana terlihat dalam pengeluaran dari jasa transportasi (+ 25.4 persen), kategori hotel, kafe, dan restoran (+2.2 persen), serta kategori layanan rumah tangga (+1.3 persen). Pengeluaran rumah tangga untuk barang naik 0.9 persen, begitu pula dengan pembelian kendaraan bermotor (+7.5 persen).
Terlepas dari beragam catatan positif di atas, kenaikan kasus virus Corona Delta baru-baru ini telah memudarkan ekspektasi rebound data GDP lebih lanjut. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan bahwa telah terjadi lonjakan lebih dari 1000 kasus baru di New South Wales.
AUD/USD Nyaris Tak Bereaksi
Rilis data GDP kuartal kedua yang terbilang ciamik gagal mendorong penguatan Dolar Australia hari ini. Pair AUD/USD berada di kisaran 0.7313, tidak jauh dari harga Open harian dan kisaran dua hari terakhir. Secara garis besar, AUD belum bisa memaksimalkan peluang dari pelemahan Dolar AS pasca pernyataan dovish The Fed di simposium Jackson Hole akhir pekan lalu.
