EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,323.59/oz   |   Silver 27.35/oz   |   Wall Street 38,439.91   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,174.53   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   USD/CAD pertahankan pemulihan moderat, tetap di bawah level 1.3700 Jelang data AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD menembus ke segitiga simetris, naik ke dekat level 0.5950, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Bank Indonesia menaikkan suku bunga bulan April ke 6.25%, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF bertahan stabil di sekitar 0.9150, sejalan dengan level tertinggi enam bulan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 15 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

GDP China Kuartal IV/2021 Melambat, Penjualan Ritel Lesu

Penulis

Ekonomi China melambat karena krisis energi yang berdampak luas terhadap perekonomian. Kendati demikian, GDP China kuartal terakhir 2021 masih mengungguli proyeksi ekonom.

Seputarforex - Pada hari Senin (17/Januari), Biro Statistik Nasional China merilis data GDP kuartal IV 2021 yang tumbuh sebesar 4.0 persen secara tahunan (Year-over-Year). Pertumbuhan kali ini melambat dari angka 4.9 persen di kuartal III, namun masih lebih baik dari forecast kenaikan sebanyak 3.6 persen saja.

GDP China Kuartal IV/2021 Melambat,

Meski tumbuh melambat sepanjang periode Oktober-Desember, GDP China sejatinya masih naik 8.1 persen di sepanjang tahun 2021. Pertumbuhan ini telah sejalan dengan target pertumbuhan "di atas 6 persen" untuk tahun 2021 yang ditetapkan kongres pada Maret tahun lalu.

Perekonomian China telah kehilangan momentum sejak paruh kedua 2021 karena melambatnya permintaan domestik dan internasional. Disamping itu, bencana alam yang menerjang kawasan distribusi batubara menyebabkan negara ini menderita krisis energi pada periode September-Oktober 2021. Alhasil, aktivitas manufaktur dan ekonomi secara umum terkena dampak buruk.

 

Penjualan Ritel China Merosot

Secara terpisah, rilis penjualan ritel (Retail Sales) pagi ini hanya membukukan kenaikan 1.7 persen YoY pada bulan Desember. Angka tersebut merosot cukup jauh dari perolehan 3.9 persen di bulan sebelumnya. Sebagian besar konsumen telah membelanjakan uang mereka selama festival belanja tahunan pada bulan November, sehingga terjadi penurunan yang cukup signifikan di bulan Desember.

GDP China Kuartal IV/2021 Melambat,

Sementara itu, Industrial Production China naik dari 3.8 persen menjadi 4.3 persen selama bulan Desember. Data investasi aset tetap (Fixed Asset investment) juga menguat 4.9 persen secara year-to-date. Pertumbuhan investasi China cenderung stabil dalam beberapa bulan terakhir, tidak terlepas dari intervensi pemerintah yang banyak menggelontorkan stimulus untuk infrastruktur.

Secara garis besar, rilis data fundamental China pagi ini masih mencerminkan pertumbuhan ekonomi meski dibayangi oleh berbagai hambatan. Analis memperkirakan ekonomi China akan kembali rebound pada kuartal pertama 2022, didukung proyeksi cerah permintaan luar negeri dan krisis energi yang telah terselesaikan.

Download Seputarforex App

297144
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.