EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 7 jam lalu, #Saham AS

GDP China Melesat Di Tengah Risiko Finansial

Penulis

Lonjakan data GDP China dibarengi dengan kenaikan penjualan ritel dan investasi aset tetap. Namun, perekonomian China tengah dibayangi oleh risiko finansial.

Seputarforex - Pada hari Jumat (16/April), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data GDP yang meningkat sebesar 18.3 persen (Year-over-Year) pada kuartal pertama. Angka ini melonjak tajam dibandingkan pencapaian 6.5 persen pada kuartal sebelumnya. Akan tetapi, hasil tersebut gagal memenuhi ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan hingga 19 persen.

Aktivitas Ekonomi Pulih, GDP China

Pemulihan kondisi ekonomi China selama kuartal pertama tidak hanya tampak pada laporan GDP, tetapi juga rilis data ekonomi lain seperti Investasi Aset Tetap (Fixed Asset Investment) yang meningkat sebesar 25.6 persen secara Year-to-Date pada bulan Maret.

Sementara itu, Penjualan Ritel (Retail Sales) dilaporkan mengalami kenaikan signifikan sebesar 34.2 persen. Angka ini mengungguli forecast kenaikan 28 persen dan menguat dari pencapaian 33.8 persen pada bulan sebelumnya.

Untuk output industri, China mencatat kenaikan sebesar 14.1 persen di bulan Maret. Meski turun dari kenaikan 35.1 persen pada bulan Februari, angka kali ini tetap mencerminkan geliat sektor manufaktur yang kokoh pada kuartal pertama tahun ini.

"Perekonomian China memulai tahun 2021 dengan pencapaian yang positif, terutama karena didukung oleh penjualan ritel dan investasi yang meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir… Ke depan, titik fokus yang harus dicermati adalah bagaimana mempertahankan momentum pertumbuhan dan mengelola risiko finansial," kata Marco Sun, kepala analis valas MUFG Bank di Shanghai.

Di tengah pemulihan yang menjanjikan, risiko finansial dikhawatirkan menimbulkan dampak buruk terhadap outlook ekonomi China ke depan. Ironisnya, hal ini disebabkan oleh intervensi pemerintah tahun lalu yang mengucurkan kredit murah untuk merangsang perekonomian.

Otoritas berwenang China baru-baru ini telah merespon risiko finansial tersebut. Karena pasar properti berpotensi mengalami overheating, bank-bank diminta memangkas pembukuan pinjaman tahun ini untuk mencegah bubble. Di sisi lain, pembuat kebijakan China berjanji untuk tidak terburu-buru dalam melakukan perubahan kebijakan moneter secara tiba-tiba.

Download Seputarforex App

295576
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.