EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

GDP Jepang Turun Ke Level Minus Di Kuartal Ketiga

Penulis

Perlambatan ekonomi Jepang untuk periode Juli-September dipicu oleh rentetan bencana alam yang menerjang Hokkaido dan lemahnya ekspor.

Departemen Stastistik Jepang pada hari Rabu (14/11) merilis data GDP, yang merosot dari 0.7 persen ke -0.3 persen di kuartal ketiga 2018. Perlambatan ekonomi Jepang untuk periode Juli-September ini dipicu oleh rentetan bencana alam yang menerjang Hokkaido. Di samping itu, sektor ekspor yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi Jepang mengalami penurunan, karena terkena dampak dari kebijakan proteksionisme perdagangan yang dilakukan Presiden AS, Donald Trump.

GDP Jepang Kuartal Ketiga 2018

Sementara dalam basis tahunan, ekonomi Jepang turun ke -1.2 persen, lebih buruk dibandingkan ekspektasi ekonom yang memperkirakan penurunan ke -1.0 persen. Sebagai perbandingan, ekonomi Jepang mencatatkan pertumbuhan menyakinkan sebesar 3.0 persen (YoY) pada kuartal sebelumnya.

 

Menteri Ekonomi Jepang: Ekonomi Pulih Secara Moderat

Menanggapi rilis GDP kuartal ketiga yang mengecewakan, Menteri Ekonomi Jepang, Toshimitsu Motegi, mengatakan bahwa pandangannya terhadap kondisi ekonomi tidak berubah. Ia masih berpendapat bahwa ekonomi pulih secara moderat.

"Perekonomian Jepang diperkirakan pulih secara moderat pada bulan bulan mendatang, meski terjadi kontraksi selama kuartal ketiga, karena didorong oleh permintaan domestik. Tetapi, kami perlu mewaspadai dampak ketidakpastian global, volatilitas keuangan, dan masalah perdagangan yang mempengaruhi sektor ekspor," ujar Motegi.

 

Apa Tanggapan Ekonom?

Rilis data GDP Jepang kuartal ketiga yang lebih buruk dibandingkan ekspektasi dan periode sebelumnya, menjadi sorotan berbagai pihak, terutama dari para ekonom.

"Pelemahan ekonomi Jepang selama kuartal ketiga tidak dapat dijelaskan hanya karena faktor bencana alam saja. Ekonomi di Eropa dan Jepang melemah, sebagian karena penyesuaian inventaris. Perkembangan masalah perdagangan AS-China juga harus terus dipantau karena dapat berdampak pada ekspor Jepang. Kami memprediksi ekonomi Jepang kuartal keempat akan pulih," kata Kyohei Morita, Kepala Ekonom Credit Agricole.

Pada saat berita ini ditulis, pergerakan Yen terhadap Dolar berada di dekat level terendah sejak awal Oktober 201. Pair USD/JPY berada di kisaran 113.98, cenderung bergerak konsolidatif dalam beberapa hari terakhir. Pelemahan Yen juga terlihat terhadap Sterling dan major currencies lainnya.

286160
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.