EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,828.06   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 12 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 12 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 12 jam lalu, #Saham AS

Gejolak Risiko Evergrande Mereda, Dolar AS Surut

Penulis

Dolar AS dan pasar FX lebih terpengaruh oleh fluktuasi sentimen risiko global ketimbang keputusan The Fed yang sudah lama diantisipasi.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) sempat melambung seusai pengumuman hasil rapat FOMC kemarin, tetapi surut kembali ke kisaran 93.20-an dalam perdagangan hari ini (23/September). Saat berita ditulis pada pertengahan sesi Eropa, DXY sudah kembali ke rentang konsolidasi yang terbentuk sejak awal pekan. Pasalnya, pasar lebih terpengaruh oleh fluktuasi sentimen risiko global ketimbang keputusan The Fed yang sudah lama diperhitungkan dalam kurs mata uangnya.

DXY Daily

People's Bank of China (PBoC) menginjeksi 90 miliar yuan ke dalam sistem perbankannya melalui fasilitas repo, guna mengantisipasi salah satu restruksturisasi utang terbesar dalam sejarah. Langkah ini mengurangi kecemasan terkait efek domino masalah utang raksasa Evergrande. Bursa saham kembali menggeliat, demikian pula mata uang-mata uang komoditas. Sebaliknya, aset safe haven seperti greenback kembali surut untuk sementara waktu.

"Pasar ekuitas melanjutkan reli mereka menuju tembok kekhawatiran seperti yang dapat diperkirakan (terjadi) dalam sebuah carry trade mutakhir," kata Sebastian Galy dari Nordea Investment Fund, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Galy menilai berita negatif saat ini lekas diabaikan, atau bahkan dipandang positif karena dapat mendorong pemerintah dan bank sentral menyalurkan stimulus. Padahal faktanya, perekonomian global melambat lebih cepat daripada prakiraan sebelumnya. Ia berpendapat realita yang tidak sedap itu pada akhirnya akan kembali mengemuka, tetapi bukan sekarang.

Sejumlah analis lain menilai kelegaan pasar terkait masalah Evergrande kemungkinan terlalu dini. Belum terdengar kabar tentang bagaimana Evergrande akan membayar tagihan bunga obligasi senilai USD83.5 juta yang jatuh tempo hari ini -dengan masa tenggang 1 bulan-. Apalagi, Evergrande ternyata juga punya tagihan bunga obligasi senilai USD47.5 juta yang jatuh tempo pekan depan.

Kerry Craig, pakar strategi pasar global di JP Morgan Asset Management, mengatakan, "Anda akan melihat sejumlah kekhawatiran jangka pendek tentang keruntuhan dan efek domino mulai mereda, tetapi itu masih akan menjadi sebuah masalah... karena pasar properti dan konstruksi adalah suatu bagian besar dalam perekonomian China."

Download Seputarforex App

296472
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.