EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.23/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 38,016.81   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 16 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 16 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 16 jam lalu, #Saham AS

Gelombang Kedua Corona Melanda Eropa, AUD/USD Tumbang

Penulis

Kekhawatiran investor terhadap lonjakan kasus COVID-19 di Eropa memicu sentimen risk-off. Alhasil, Dolar AS menguat signifikan terhadap mata uang komoditas termasuk AUD.

Seputarforex - Mata uang komoditas melemah terhadap Dolar AS pada perdagangan hari Selasa (22/September), karena dipicu oleh maraknya aksi penghindaran risiko dalam menyikapi lonjakan kasus COVID-19 di Eropa. Hal ini meningkatkan pandangan bahwa gelombang kedua virus Corona sedang menerjang benua biru, dan berpotensi memaksa pemerintah kawasan untuk kembali memberlakukan lockdown.

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa kasus Corona di Spanyol meningkat 14,389 kasus pada hari Jumat pekan lalu, diikuti oleh Prancis dengan lonjakan sebesar 13,498 kasus pada hari Sabtu. Angka-angka ini melampaui rekor harian yang terjadi pada bulan Maret, sehingga memicu ketakutan pelaku pasar terhadap kemungkinan bangkitnya pandemi saat memasuki musim dingin.

Skeptisme semakin merebak karena pemerintah negara-negara Eropa diprediksi hanya akan menerapkan pembatasan lokal. Dengan mempertimbangkan dampak kerugian ekonomi yang akan terjadi karena lonjakan kasus COVID-19, maka beberapa analis memprediksi Euro, Sterling, dan trio mata uang komoditas (AUD,CAD dan NZD) untuk melemah lebih jauh dalam beberapa waktu ke depan.

"Aksi jual pada aset berisiko yang terjadi pada awal pekan mencerminkan fenomena risk-off pelaku pasar. Sebagai safe haven, dolar AS menguat cukup signifikan," kata Ray Attrill, kepala analis FX di National Australia Bank.

Disamping ketakutan terhadap gelombang kedua COVID-19 di Eropa, sentimen risk-off juga didorong oleh kebuntuan yang berkelanjutan di kongres AS terkait stimulus tambahan, serta pemilihan Presiden AS yang semakin dekat.

 

Dibayangi Aksi Jual, AUD/USD Melemah

Pada saat berita ini diturunkan, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7210, melemah 0.12 persen dari harga Open harian. Pasangan mata uang ini bahkan sempat anjlok ke level terendah harian di 0.7193 karena aksi panic-selling yang memicu pelemahan Dolar Australia terhadap Dolar AS.

Tanda Gelombang Kedua COVID Muncul di

Selanjutnya, fokus investor akan tertuju pada pidato Jerome Powell, yang akan berlangsung nanti malam di hadapan kongres. Ketua The Fed tersebut diekspektasikan untuk memberikan titik terang terkait stimulus ekonomi AS dalam menghadapi pandemi Corona.

Download Seputarforex App

294270
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.