Harga Bitcoin dan pasar kripto secara umum telah menurun nilainya dalam enam minggu terakhir secara berturut-turut, meskipun ada beberapa pantulan kecil yang terjadi. Saat ini, BTC/USD telah mencapai harga terendah baru di level $6,200, sekaligus menghapuskan kenaikan yang dicapai selama 3 bulan terakhir.
Sudah Turun 70% Dari Tertinggi Historis
Banyak penggemar kripto dan para pedagang yang mencari posisi "Dip" untuk posisi buy mereka, tetapi apa daya, penurunan terus berlanjut dan BTC/USD hingga kini belum menunjukkan perlawanan sama sekali.
Hari ini (6/Februari), BTC/USD telah mencapai titik terendah di level $6,200, bahkan di sebagian bursa sudah sampai pada level $5,900. Saat ini, rata-rata bursa global BTC/USD masih di atas harga $6,300, setelah melewati wilayah harga $8K - $9K selama dua hari terakhir.
Pada saat tulisan ini dibuat, berarti BTC/USD sudah mengalami penurunan lebih dari 70% dari level tertinggi sepanjang masa di harga $19,666 yang tercetak pada tanggal 16 Desember. Selama 12 Jam terakhir, volume perdagangan melemah di bawah $6 miliar. Lima bursa teratas yang mendapatkan order jual BTC paling banyak saat ini adalah Bitfinex, Okex, Binance, GDAX, dan Bitstamp.
Yen Jepang (JPY) saat ini menjadi mata uang yang paling dominan diperdagangkan dengan BTC, karena yen berhasil menguasai 40% perdagangan global. Diikuti oleh USD (36%), Theter atau USDT (10%), Euro (7%), dan Won Korea (2%).
Penurunan Masif
Dari data Coinmarketcap terlihat bahwa penurunan yang terjadi ternyata masif terhadap hampir keseluruhan mata uang kripto. Bitcoin (BTC) mengalami penurunan 23.08% selama 24 jam terakhir, sedangkan penurunan tertajam dialami oleh Ethereum (-28.62%) dan NEO (-28.43%). Di samping itu, total valuasi pasar yang semula sekitar $530 milyar, sekarang turun hingga mencapai $289 milyar. Hal ini menunjukkan bahwa dana yang beredar di pasar kripto sudah sangat berkurang drastis.
Ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama, market cap tersebut akan terus mengalami penurunan hingga ambang batas seperti market pada tahun 2015-an. Kemungkinan kedua, setelah market cap turun hingga di bawah $250 milyar, secara otomatis harga akan terus mengalami penurunan super tajam, dan investor mulai berbondong-bondong melakukan akumulasi beli untuk mendapatkan keuntungan kembali secara cepat.
