Seputarforex - Harga emas terjun lebih dari satu persen setelah Dolar AS dilambungkan data CPI AS. Harga emas spot turun 1.1% ke $1705.94 per ounce, sementara harga emas futures melorot 1.3% ke $1717.30. Saat berita ini ditulis pada Selasa (13/September) malam, grafik XAU/USD berikut menunjukkan kemerosotan 1.21% ke $1704.10.
Inflasi Tinggi Berdampak Pada Prospek Kebijakan The Fed
Data CPI (Inflasi Konsumen) AS naik 0.1% pada bulan Agustus, mematahkan ekspektasi penurunan -0.1%. Inflasi inti (Core Inflation) yang tidak memperhitungkan harga bahan makanan dan bahan bakar juga tumbuh 0.6%, lebih tinggi daripada estimasi 0.3%. Hal ini terjadi karena harga sewa dan makanan yang meroket walaupun harga bensin atau bahan bakar mengalami penurunan.
Menurut Tai Wong, analis dari Heraeus Precious Metals di New York, data CPI yang lebih tinggi daripada ekspektasi semakin menegaskan langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin lagi bulan ini. Akibatnya, Dolar AS menguat dan menekan harga emas. Dalam jangka pendek, emas mungkin saja diperdagangkan di bawah level $1700 lagi.
"Harga emas kemungkinan akan bertahan di kisaran $1690-$1700 dalam jangka pendek, kecuali jika USD tidak mencapai level tertinggi setelah hasil rapat The Fed yang sangat hawkish minggu depan. Kemungkinan mereka (para investor emas -red) akan menunggu dan melihat dulu pertemuan (FOMC) hingga bulan November," kata Wong.
Ole Hansen, analis dari Saxo Bank mengatakan bahwa segala pergerakan pasar sekarang ini pada dasarnya akan ditentukan dari kinerja FOMC untuk mengendalikan inflasi AS. Dari data yang baru saja dirilis, sebanyak 81% pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed berpeluang menaikkan rate sebanyak 75 basis poin pekan depan.