EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,376.39/oz   |   Silver 28.30/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,044.68   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 20 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 20 menit lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 27 menit lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 30 menit lalu, #Saham AS

Harga Emas Bertahan Di Kisaran 1620, Masih Dibalut Isu Corona

Penulis

Emas masih menjadi aset yang dianggap aman di tengah ketidakpastian akibat virus Corona. Dalam beberapa pekan ke depan, harga emas diperkirakan terus naik.

Seputarforex.com - Harga emas stabil di dekat level puncak tujuh tahun. Pada sesi perdagangan Jumat (21/Februari) siang ini, harga emas spot berkisar di $1,619.33 per ounce, setelah sempat mencapai level tinggi sejak 2013 di angka $1,623.45. Sementara itu, harga emas futures di bursa komoditas New York naik 0.1 persen ke $1,622.60. Grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan harga emas di posisi $1,626.57, naik 0.44 persen dari harga Open harian.

xauusd

Isu Corona masih menjadi alasan bagi para investor untuk membeli emas, terutama sejak status Yen Jepang sebagai safe haven dipertanyakan. Hal ini sehubungan dengan kondisi ekonomi Jepang yang tengah melambat signifikan, salah satunya karena terdampak virus Corona.

Virus yang memulai penyebarannya dari China itu terus meluas dan menjangkiti banyak korban. Kasus terbaru datang dari Daegu, sebuah kota berpenduduk 2.5 juta jiwa di Korea Selatan. Di sana, muncul 104 kasus Corona baru dan sudah ada satu korban meninggal dunia. Saham-saham Asia pun runtuh merespon laporan ini, sehingga menjadi celah bagi kenaikan harga emas.

Menyusul laporan tersebut, IMF memperingatkan bahwa wabah virus Corona yang telah mengikis pertumbuhan ekonomi China dapat merembet ke negara-negara sekitarnya. Jika demikian, maka pemulihan ekonomi global tahun 2020 terancam gagal.

Pemerintah China pun tak tinggal diam menghadapi gangguan ekonomi yang sedang melanda negaranya. Pekan lalu, bank sentral China telah melonggarkan kebijakan moneter dengan menyuntikkan stimulus senilai 1.2 triliun ke pasar ekuitas, dan memotong suku bunga pinjaman jangka menengah.

 

UBS Prediksi Harga Emas Capai $1,650

Di tengah kecemasan akan dampak virus Corona ini, emas bukanlah satu-satunya aset safe haven yang bullish. Dolar AS diketahui turut mengalami penguatan, terutama setelah pasar tampak melakukan aksi sell-off terhadap Yen Jepang. Menurut analis dari UBS, Wayne Gordon, emas sejauh ini telah mendemonstrasikan kualitasnya sebagai aset safe haven sejati. Pihaknya pun memutuskan untuk tetap pada posisi Long terhadap logam mulia tersebut. Dalam beberapa pekan ke depan, UBS mengekspektasikan harga emas akan mencapai $1,650.

292079
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.