Seputarforex.com - Harga emas stabil dan cenderung menguat setelah melonjak hampir 1 persen di sesi perdagangan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh Dolar AS yang turun menjauh dari level tinggi 16 bulan terakhir. Saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS diperdagangkan di level 96.87, turun dari level 97 yang tercapai kemarin.
"Akan terjadi (peningkatan) permintaan terhadap emas karena Dolar AS terus turun," kata Stephen Innes, analis APAC Trading di OANDA, Singapura. "Kita akan melihat penurunan Dolar AS karena kita tak mendapatkan dampak bullish dari data Consumer Price Index (CPI) AS," imbuh Innes.
Dolar AS Tak Naik Pasca Rilis CPI AS
Kemarin malam, CPI AS dilaporkan naik 0.3 persen pada bulan Oktober 2018 dalam basis bulanan. Angka tersebut lebih tinggi daripada data bulan September yang hanya sebesar 0.1 persen. Meskipun data ini dapat dijadikan sebagai tambahan dukungan bagi Rate Hike The Fed bulan depan, tetapi Dolar AS tak lantas menguat.
Oleh sebab itu, harga emas tak melanjutkan penurunan dan bahkan bisa mengambil kenaikan. "Untuk emas, 1200 merupakan support yang baik dan pasar dapat menaikkan (harga emas) dari sini," kata Peter Fung, analis dari Wing Fung Precious Metals di Hong Kong.
Tensi Perang Dagang AS-China Mereda
Di sisi lain, saham-saham Asia naik pada hari Kamis (15/November) siang ini, dikarenakan kabar yang menyebutkan bahwa Beijing telah mengirimkan respon tertulis atas permintaan AS terkait perdagangan. Hal ini menaikkan ekspektasi akan kelanjutan negosiasi untuk mengakhiri perang dagang kedua negara tersebut.
Saat berita ini ditulis pada pukul 14:00 WIB, XAU/USD naik 0.19 persen ke 1,212.90. Sementara itu, harga emas spot stabil di 1,211.12, diikuti oleh emas futures yang naik 0.1 persen ke 1,211.7 per troy ons.
Menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao, emas spot diperkirakan akan memperpanjang kenaikannya ke 1,223 per ons, menyusul stabilisasi di kisaran support 1,195.
