Advertisement

iklan

Ethereum futures (ETFs) menerima sambutan yang tidak begitu antusias pada hari pertama perdagangan, 8 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   USD/CHF naik di atas level 0.9200 setelah data CPI Swiss dirilis, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD mengikuti tren penurunan menuju level 0.5900, dan sekarang perhatian tertuju pada keputusan kebijakan RBNZ, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut ECB's Lane: kami tidak akan mencapai target inflasi 2% dengan cepat seperti yang kami harapkan untuk mencapai 4%, 10 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mendapatkan Rp2.3 triliun dari International Finance Corporation (IFC) dan Franke & Company, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melaporkan produksi migas melampaui target pada semester I/2023, mencapai 162 juta barel ekuivalen minyak per hari (mboepd), 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Delta Air Lines (NYSE:DAL) mengatakan pihaknya telah diberitahu oleh salah satu penyedia layanannya bahwa "sejumlah kecil" mesin yang telah dirombak tidak memenuhi persyaratan dokumentasi, 15 jam lalu, #Saham AS   |   Boeing (NYSE:BA) berencana untuk mendorong produksi jet 737 yang paling laris setidaknya 57 per bulan pada Juli 2025, yang mencerminkan peningkatan pesanan dan pemulihan perusahaan setelah krisis 737 MAX, 15 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Harga Emas Jatuh Setelah AS-China Sepakat Negosiasi Bulan Oktober

Penulis

Harga emas turun drastis lebih dari 2 persen, setelah AS-China setuju untuk menggelar perundingan tingkat tinggi pada awal Oktober mendatang di Washington.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex.com - Harga emas tumbang di sesi perdagangan Jumat (06/September) dini hari, setelah AS-China sepakat untuk renegosiasi bulan depan. Logam mulia ini mengalami penurunan harga tertajam sepanjang tahun 2019, karena kewalahan menghadapi cepatnya "mood-swing" kedua negara tersebut dalam menentukan kebijakan perdagangan. Seperti yang tampak dalam grafik XAU/USD di bawah ini, harga emas jeblok lebih dari 2 persen ke kisaran 1,518.80.

xauusd

Sementara itu, harga emas spot yang merefleksikan perdagangan bullion, turun 2.2 persen dan diperdagangkan pada harga $1,518.52 per ounce pada pukul 18:45 GMT. Hal ini terjadi tepat setelah pengumuman rencana negosiasi kembali pada bulan Oktober mendatang. Sedangkan harga emas futures untuk pengiriman Desember turun 2.2 persen ke $1,525.50 per ounce di Comex New York. Selain hari ini, harga emas futures pernah turun tajam 2.4 persen di bulan Januari.

 

China-AS Kembali Berunding Awal Oktober Depan

AS-China telah setuju untuk kembali ke meja perundingan pada awal Oktober mendatang di Washington. Hal tersebut diumumkan oleh Kementerian Perdagangan China. Rencana negosiasi disusun melalui percakapan telepon antara Wakil PM China Liu He, Perwakilan US Trade Representatives Robert Lightihizer, dan Menkeu AS Steven Mnuchin. Pasar pun optimis lagi dengan penyelesaian masalah perdagangan antar negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini.

Harga emas yang dalam beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan pesat karena fungsinya sebagai aset safe haven, langsung tersungkur begitu konflik dagang mereda. Meskipun negosiasi AS-China bulan Oktober sifatnya masih temporer, tetapi pasar mengapresiasinya sebagai alasan untuk kembalike aset-aset dengan profil risiko lebih tinggi.

"Babak baru sentimen minat risiko juga memiliki potensi untuk semakin menekan turun logam mulia, sehingga harga emas saat ini harus berjuang untuk naik dan mempertahankan trend naiknya," tulis tim analis TD Securities yang dikutip dari Investing.

"Seandainya kabar-kabar perdagangan selanjutnya positif, kita akan melihat logam mulia berkonsolidasi (di level yang) lebih rendah, terutama mengingat bahwa risiko peristiwa lainnya juga perlu diawasi, menjelang pertemuan sejumlah bank sentral pada bulan September ini," demikian simpulan mereka.

289964
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.