Seputarforex.com - Harga emas naik begitu Dolar AS anjlok pasca pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, dini hari tadi. Powell mengatakan bahwa level suku bunga acuan The Fed saat ini sudah "persis di bawah" level netral.
"Suku bunga masih di level rendah historis, dan persis di bawah rentang estimasi dari level yang akan netral bagi ekonomi AS - (netral) artinya sudah tak perlu mempercepat atau memperlambat pertumbuhan," kata Powell dalam pidatonya di acara The Economic Club of New York.
Para investor mengasumsi pernyataan tersebut sebagai sinyal akan dihentikannya kenaikan suku bunga pada tahun 2019 mendatang. Dolar AS pun turun drastis. Sebaliknya, harga emas meningkat pesat.
Lemahnya Dolar Meningkatkan Daya Tarik Emas
"Langkah dovish dari The Fed relatif konstruktif dari perspektif perdagangan Dolar murni. Hal ini dapat menurunkan Dolar dan akan berlanjut seperti itu sampai akhir tahun, yang juga cukup signifikan bagi harga emas," kata Stephen Innes, analis OANDA Singapura. "Lemahnya Dolar AS juga membantu mata uang-mata uang negara lain seperti China dan India untuk kembali menguat. Bukan tak mungkin pula daya tarik emas akan bertambah," sambung Innes.
Berikutnya, fokus pasar akan beralih pada notulen Rapat The Fed yang akan dirilis dini nanti. Risalah rapat FOMC yang telah digelar tanggal 7-8 November tersebut diharapkan akan memberikan petunjuk tambahan tentang arah kebijakan bank sentral AS tahun depan. Selain itu, KTT G-20 di Argentina juga akan diperhatikan oleh para pelaku pasar.
Harga Emas Masih Kuat Di Sesi Eropa
Hingga sesi Eropa sore ini, harga emas masih cukup tinggi. Pada pukul 16:50 WIB, XAU/USD naik 0.41 persen ke level 1,225.87 dalam time frame harian.
Harga emas spot naik 0.4 persen ke 1,225.34 per ons pada pukul 14:00 WIB. Sebelumnya, harga emas spot naik 0.6 persen, yang merupakan kenaikan harian terbesar sejak tanggal 16 November. Sementara itu, harga emas futures naik 0.1 persen ke 1,225.1 per ons.
