 iklan |
 iklan |
Seputarforex.com - Optimisme hubungan dagang AS-China mengangkat harga emas dan melemahkan Dolar AS. Kedua negara tersebut semakin dekat dengan solusi untuk mengakhiri perang dagang. Oleh karena itu, di sesi perdagangan Senin (25/Februari) ini, XAU/USD naik 0.24 persen ke 1331.07 dalam grafik harian.
Sementara itu, harga emas spot naik 0.2 persen ke $1,329.95 per ounce pada pukul 19:35 WIB. Namun, harga emas futures di Comex New York turun tipis 0.1 persen ke 1332.20 per ounce.
Trump Puas Dengan Progres Negosiasi Perdagangan
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menunda kenaikan tarif impor terhadap barang-barang China, yang sedianya akan mencapai tenggat waktu pada tanggal 1 Maret mendatang. Kebijakan tersebut diambil berkat progres negosiasi yang ia nilai produktif. Bahkan, Trump dan Presiden China Xi Jinping akan mengadakan pertemuan khusus untuk mengesahkan kesepakatan jika kemajuan berlanjut.
Meski demikian, menurut para analis, harga emas lebih terdongkrak oleh melemahnya Dolar AS, bukan karena terdampak langsung pernyataan Presiden Trump tersebut.
"Sentimen risiko di pasar ekuitas cukup positif menghadapi latar belakang kabar pembicaraan AS-China dan sejumlah support dari pemerintah China, yang cukup negatif untuk emas," kata Carsten Menke, analis yang dikutip oleh Reuters.
"Namun di saat yang sama, kita melihat Dolar AS melorot, sehingga menyediakan sedikit dorongan (naik) bagi harga emas," lanjut analis tersebut, sembari menambahkan bahwa ekspektasi meredanya konflik AS-China akan berdampak positif terhadap permintaan emas fisik di China.
Senada dengan Menke, Craig Erlam yang merupakan analis pasar senior dari OANDA menuliskan dalam catatannya, "Harga emas tampak tak terlalu terdorong naik dari kicauan Trump (tentang kemajuan negosiasi dagang dengan China) seperti yang mungkin telah kalian ekspektasikan... Namun, ia (harga emas) masih tampak bullish, dengan level 1320 yang telah menyediakan support kuat minggu lalu."
