Seputarforex - Harga emas spot naik 0.9 persen ke $1,946.55 per ounce siang tadi, menghapus penurunan 1.3 persen di sesi perdagangan sebelumnya. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York naik 1.1 persen ke $1,954.10. Saat berita ini ditulis pada hari Jumat (28/Agustus) malam, XAU/USD naik hampir 2 persen menuju $1,967.61. Kendati demikian, trend harga emas secara umum masih cenderung berkonsolidasi.
Kemarin malam, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa ada sebuah langkah pembaruan dalam kebijakan bank sentral. Sekarang ini, The Fed secara resmi menyetujui kebijakan penargetan inflasi rata-rata, serta akan mempertahankan suku bunga rendah dalam waktu yang lebih panjang.
"Pengumuman oleh Powell, yang menyebut bahwa The Fed akan memberikan toleransi bagi inflasi di atas 2 persen, adalah indikasi bahwa kebijakan moneter masih akan dovish. Hal ini semestinya akan menjadi dukungan bagi harga emas," kata John Sharma, ekonom dari National Australia Bank.
Dolar AS yang anjlok hari ini turut menjadi kontributor bagi bullish emas. Indeks Dolar AS turun hingga setengah persen, sehingga emas lebih diminati karena harganya menjadi murah bagi para pemegang mata uang selain Dolar AS.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi di tengah pandemi yang belum menunjukkan penurunan signifikan juga menopangg kenaikan harga emas. Data pada hari Kamis kemarin menunjukkan bahwa jumlah Klaim tunjangan pengangguran di AS masih berkisar di atas satu juta. Artinya, pemulihan pasar tenaga kerja macet lagi diterpa wabah virus Corona babak kedua.
Oleh karena itu, para analis memperkirakan bahwa harga emas masih dapat naik kembali. Wang Tao, analis teknikal Reuters, memprediksi bahwa harga emas spot dapat naik ke $1,966 per ounce.
