EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,155.34   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 3 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga Emas Naik Tipis Meski The Fed Naikkan Suku Bunga

Penulis

The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 0.25% karena lonjakan inflasi akan berdampak tak sehat bagi perekonomian. Harga emas naik tipis karena langkah ini sudah diantisipasi pasar.

Seputarforex - Harga emas naik tipis dan cenderung stabil setelah The Fed menaikkan suku bunga. Di sesi perdagangan Kamis (17/Maret) pagi, harga emas spot naik 0.1% ke $1920.45 per ounce, emas futures diperdagangkan di $1908.40, dan grafik XAU/USD berikut menunjukkan kenaikan 0.25% ke $1932.26.

xauusd

Sesuai ekspektasi, The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 0.25%. Lonjakan inflasi dinilai sudah berpotensi berdampak tak sehat bagi perekonomian, sehingga membutuhkan tindakan dari bank sentral. The Fed juga mencatat bahwa outlook ekonomi masih "sangat tidak pasti" dengan perang di Ukraina yang masih berlangsung.

Dalam pengumuman kebijakan dini hari tadi, The Fed juga merilis proyeksi kebijakan yang mensinyalkan kemungkinan rate hike lagi hingga 1.75%. Dengan demikian, ada peluang enam kali kenaikan hingga akhir tahun ini. Hal itu dinilai lebih agresif dibandingkan sentimen yang ditunjukkan The Fed pada Desember 2021 lalu. Suku bunga yang lebih tinggi diharapkan dapat menekan inflasi kembali stabil ke target 2%.

 

The Fed Lebih Agresif Namun Dibayangi Ketidakpastian

Kenaikan suku bunga umumnya akan membuat harga emas tertekan dan Dolar AS menguat. Namun, yang terjadi hari ini tidak demikian karena ketidakpastian menjadi sangat tinggi akibat konflik Rusia-Ukraina. Kendati demikian, trader emas harus tetap waspada.

"Emas bertahan cukup kuat, yang mana dengan cepat mampu membalikkan penurunan tajam. Saya mengekspektasikan harga emas diperdagangkan di kisaran $1880-$1960 dalam waktu dekat," kata Tai Wong, analis independen di New York, "Namun, dot plot The Fed sedikit lebih hawkish daripada perkiraan. Mereka memproyeksikan kenaikan rate di setiap pertemuan tahun 2022. Ini bukan pertanda baik untuk pasar emas."

Terlepas dari kebijakan moneter The Fed, negosiasi Rusia-Ukraina dilaporkan semakin membaik. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negosiasi dengan Rusia akan menjadi "lebih realistis". Gagasannya, Ukraina akan tetap bergabung Uni Eropa tetapi tidak menjadi anggota NATO (layaknya Austria dan Swedia). Kremlin mengatakan bahwa pihaknya masih mendiskusikan proposal tersebut.

Download Seputarforex App

297493
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.