EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,169.11   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 43 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 46 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 47 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 47 menit lalu, #Saham Indonesia

Harga Emas Tembus 1350 USD Akibat Pelemahan Dolar

Penulis

Secara umum, pergerakan harga Emas masih disangga oleh pelemahan Dolar AS serta aksi beli Emas untuk mengimbangi inflasi.

Seputarforex.com - Harga Emas kembali meningkat pada perdagangan sesi Asia hari Senin ini (19/Februari), setelah sempat tergelincir pada akhir pekan lalu. Saat berita ditulis, Gold Futures telah naik 0.20% dari pembukaan tadi pagi ke $1352.0 per troy ounce, sedangkan Gold Spot XAU/USD meningkat 0.09% ke 1348.78. Secara umum, pergerakan harga Emas masih disangga oleh pelemahan Dolar AS serta aksi beli Emas untuk mengimbangi inflasi.

Harga Emas Naik Akibat Pelemahan Dolar

 

Pada hari Kamis, harga Emas mengalami peningkatan cukup besar karena data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan bahwa laju inflasi meningkat jauh melampaui ekspektasi. Pasalnya, meskipun Inflasi meningkat, tetapi Penjualan Ritel di negeri Paman Sam justru menurun, sehingga memunculkan kekhawatiran kalau perekonomian memasuki masa stagflasi, yaitu periode inflasi tinggi tetapi pertumbuhan ekonomi melambat. Untuk mengatasinya, investor mengalihkan dana ke aset-aset yang dinilai lebih aman dari ancaman inflasi, utamanya Emas.

Kekhawatiran pasar tersebut agak mereda setelah data Perumahan AS dilaporkan bertumbuh tinggi pada rilisan hari Jumat. Building Permits melonjak 7.4% dalam bulan Januari ke angka 1.396 Juta, di atas ekspektasi yang dipatok pada 1.290 juta. Sedangkan Housing Starts melesat 9.7% ke angka 1.326 Juta, lebih tinggi dari estimasi awal pada 1.234 Juta. Akan tetapi, sejumlah kekhawatiran lain terkait perekonomian Amerika Serikat masih tersisa, diantaranya mengenai ketidakpastian kenaikan suku bunga AS dan membengkaknya defisit anggaran pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Berbagai faktor tersebut membuat Indeks Dolar AS (DXY) kesulitan beranjak dari level rendah. Meskipun telah menorehkan tinta hijau pada akhir pekan lalu, tetapi hingga menjelang akhir sesi Asia pagi ini, DXY memerah pada 89.06; masih dekat kisaran terendahnya sejak Desember 2014. Di sisi lain, pelemahan Dolar AS justru menguntungkan bagi Emas karena harganya menjadi lebih murah bagi pengguna mata uang lainnya.

Harga Emas Antam di LM Jakarta Pulogadung pada Senin ini kembali mencatatkan penurunan ke Rp643,000, dari Rp648,000 pada hari Kamis (hari Jumat tutup sehubungan libur Imlek). Sedangkan harga buyback turun dari Rp579,000 ke Rp572,000. Penurunan harga Emas Antam selaras dengan penguatan Rupiah terhadap Dolar AS dalam empat hari terakhir. Kurs Rupiah telah menguat hingga Rp13,541 per Dolar AS menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hari Senin ini, setelah sempat anjlok hingga tembus Rp13,600 pada 9 Februari lalu.

282414
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.