Seputarforex.com - Harga emas tergelincir di sesi perdagangan Kamis (21/Maret) malam ini, setelah dilambungkan oleh dovish-nya kebijakan moneter The Fed pagi tadi. Hal itu disebabkan oleh rebound Dolar AS yang semakin ditunjang oleh apiknya rilis data ekonomi AS. Namun demikian, penurunan harga emas diperkirakan terbatas karena ketidakpastian geopolitik, yang salah satunya adalah Brexit.
Harga emas spot turun 0.1 persen ke 1,311.59 per ons pada pukul 21:41 WIB. Padahal sebelumnya, harga emas spot sempat menyentuh level tinggi $1,320.22, yang merupakan titik tertinggi sejak tanggal 28 Februari. Sementara itu, harga emas futures di Comex New York masih naik 0.8 persen ke level $1,311.40 per ounce saat berita ini ditulis. Di sisi lain, grafik harian XAU/USD berikut ini menampilkan penurunan 0.49 persen ke 1,305.91. Walaupun pelemahannya cukup signifikan, harga tampak masih berada di kisaran tinggi yang terbentuk sejak tanggal 15 Maret.
Data Ekonomi AS Mendukung Reli Dolar
Dua rilis data ekonomi AS malam ini kian mendukung penguatan Dolar AS yang terbentuk sejak sore tadi. Indeks Manufaktur Philly The Fed naik ke level 13.7 bulan ini, setelah tergencet di teritori negatif pada periode sebelumnya. Sedangkan Klaim Pengangguran AS mingguan menunjukkan penurunan jumlah permohonan tunjangan, dari 230,000 menjadi 221,000.
"Data hari ini cukup apik, dengan Philly Fed yang jauh lebih mantap dan data ketenagakerjaan yang positif untuk mendukung pekan survei Payroll.... Kegagalan emas untuk memperpanjang perolehan ke atas 1,320 memicu likuidasi posisi Long Options dan memacu algoritma pelemahan jangka pendek," kata Tai Wong, analis dari BMO.
Brexit Kian Tak Pasti
Meski demikian, penurunan harga emas masih tertahan oleh ketidakpastian Brexit. Setelah PM Theresa May mengajukan permohonan pengunduran deadline Brexit hingga Juni, BoE kian sulit menentukan Outlook kebijakan moneter. Kabar tersebut menjadi penyangga harga emas untuk tak menurun lebih dalam, yang berpadu dengan rendahnya potensi kenaikan suku bunga AS tahun ini.
