Advertisement

iklan

Menurut anlisa UOB, sasaran berikutnya USD/JPY adalah di sekitar level 149.50, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling berada dalam genggaman pasar bearish karena risiko perlambatan yang semakin meningkat, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bursa Karbon Indonesia alias IDXCarbon pada Selasa (26/September), 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan terdapat potensi investasi sebesar $9.5 miliar atau setara Rp146.29 triliun, 9 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Lima gugatan class action telah diajukan terhadap MGM Resorts (NYSE:MGM) International dan Caesars (NASDAQ:CZR) Entertainment, yang menuduh mereka gagal dalam melindungi para pelanggan dari serangan siber pada bulan September, 9 jam lalu, #Saham AS   |   David Solomon, CEO Goldman Sachs Group Inc (NYSE: GS), menegaskan kembali dukungannya kepada perusahaan-perusahaan energi tradisional meskipun ada tekanan yang semakin besar dari para aktivis iklim agar bank-bank memutuskan hubungan dengan perusahaan-perusahaan bahan bakar fosil, 9 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Harga Emas Tertekan Bullish Dolar Dan Kenaikan Pajak Emas India

Penulis

Harga emas sulit naik gegara safe haven Dolar. Selain itu, kenaikan pajak impor emas di India turut menurunkan minat beli emas.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga emas ditutup di level terendah tiga minggu pada akhir pekan (02/Juli). Di Comex New York, harga emas futures turun 0.3% ke $1801.5 per ounce. Sementara itu, harga emas spot tergelincir 0.1% ke $1804.81 per ounce dan telah mencatatkan penurunan hingga 1.2% dalam sepekan. Tak jauh berbeda, grafik XAU/USD di bawah ini memperlihatkan pergerakan lemah di level $1810.10.

Harga Emas Tertekan Bullish Dolar Dan

Para investor lebih memilih berinvestasi pada safe haven Dolar AS di tengah mengemukanya risiko resesi. Akibatnya, emas turun karena harganya menjadi mahal bagi pembeli dengan mata uang selain Dolar AS. "Dolar adalah faktor terbesar yang menekan emas, selain ekspektasi kenaikan suku bunga," kata Chris Gaffney dari TIAA Bank.

Kebijakan moneter hawkish yang digaungkan oleh bank sentral negara-negara maju memang menjadi momok bagi bullish emas. "Walaupun sentimen pasar saat ini adalah risk-off dan pasar finansial sedang 'bersimbah darah', arus safe haven lebih mengalir ke Dolar AS daripada emas..." komentar Ross Norman. Selain itu, trader independen ini juga mengutarakan pengaruh kenaikan pajak impor emas di India sebagai pendorong kemerosotan harga emas.

 

Pajak Impor Emas India Naik, Pembeli Kabur

India merupakan negara konsumen emas terbesar kedua dunia. Karena itu, tingkat permintaan dan penjualan emas di negara ini dapat berpengaruh pada pergerakan harga emas dunia. Baru-baru ini, penjualan emas fisik di India dilaporkan jeblok setelah pemerintahnya menaikkan bea impor emas dari 7.5% menjadi 12.5%. Upaya tersebut terpaksa dilakukan guna menurunkan defisit perdagangan dan mengerek nilai tukar Rupee.

Para dealer emas India berusaha menarik minat pembeli dengan menawarkan diskon besar-besaran pekan ini. Namun, usaha tersebut tampaknya belum menampakkan hasil signifikan. Situasi ini pun mendapat sorotan dari salah satu pelaku pasar emas di India. "Kenaikan harga yang tiba-tiba dapat menurunkan permintaan perhiasan bulan ini," kata Prithviraj Kothari, direktur pelaksana RiddiSiddhi Bullions.

Download Seputarforex App

297895
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.