Advertisement

iklan

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani memprediksi IHSG hari ini akan bergerak mixed dalam rentang 6.660– 6.746, dan ada sejumlah informasi dalam dan luar negeri yang layak dicermati, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Penjualan alat berat Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatat, sepanjang empat bulan pertama 2023 UNTR menjual 2,116 unit, 4 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS

Penulis

+ -

Harga emas terkoreksi akibat penguatan Dolar AS. Padahal, ekspektasi perlambatan suku bunga masih gencar di tengah kolapsnya perbankan.

iklan

iklan

Seputarforex - Harga emas spot turun 0.8% ke $1977.01 per ounce, sementara harga emas futures mengakhiri pekan dengan penurunan 0.6% ke $1983.80. Grafik XAU/USD berikut ini juga menampilkan pelemahan 0.79% ke $1976.5.

xauusd 27 maret

Kekhawatiran terhadap efek domino dari kolapsnya Sillicon Valley Bank masih menjadi latar belakang yang mendorong aksi beli emas sebagai safe haven. "Perhatian apa pun yang muncul terkait bank-bank AS yang kekurangan modal akan menjadi faktor kenaikan emas," kata Bob Haberkorn, analis dari RJO Futures.

Namun, kebijakan bank sentral untuk menyelamatkan bank-bank besar mulai memantik minat risiko. Hal itu menciptakan penguatan Indeks Dolar AS sebesar setengah persen. Pada gilirannya, hal ini membuat bullish emas tertekan.

Sebagai informasi, saham-saham perbankan sempat rontok akibat kekhawatiran terhadap Deutsche Bank yang mengalami kemerosotan nilai saham sebesar 14%. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa bank ini mengalami lonjakan Credit Default Swaps (CDS), suatu bentuk asuransi bagi para pemegang obligasi untuk melindungi mereka dari kemungkinan gagal bayar perusahaan.

Selain Deutsche Bank, saham-saham perbankan raksasa Eropa yang ikut merosot termasuk UBS, Societe Generale, Barclays, dan BNP Paribas. Kondisi ini membuat Euro anjlok dan Dolar AS menguat tajam.

 

Kenaikan Suku Bunga Fed Akan Terhenti?

Dalam rapat FOMC pekan lalu, para pejabat Fed mengatakan tidak ada indikasi yang menunjukkan bahwa tekanan keuangan memburuk. Artinya, bank sentral AS masih bisa fokus mengupayakan penurunan inflasi dengan kenaikan suku bunga. The Fed sendiri telah menaikkan suku bunga sebesar seperempat persen sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun, sebagian pakar memperkirakan bahwa bank sentral AS tak bisa melanjutkan sikap agresif mereka. Brian Jacobsen dari Allspring Global Investments mengatakan bahwa sekarang ini The Fed hanya bisa berharap kebijakan mereka tidak menambah risiko pada sistem perbankan.

Download Seputarforex App

299196
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.