Seputarforex.com - Harga emas spot turun 0.1 persen ke $1,232.08 per ons. Selasa lalu (23/Okt), harga emas spot menyentuh level tinggi lebih dari tiga pekan ke angka $1,239.68, karena aksi sell-off yang merebak di pasar saham global membuat emas kebanjiran permintaan. Sedangkan harga emas futures untuk pengiriman bulan Desember di Comex New York, naik 40 sen atau sekitar 0.3 persen ke $1,234.7 per troy ons. Sementara menurut grafik XAU/USD harian berikut, harga emas turun tipis ke 1,232.0:
"(Kenaikan) harga emas terhenti sejenak dan kemungkinan akan terkonsolidasi untuk beberapa kemungkinan kenaikan. Sejumlah investor spekulan akan mengambil posisi untuk ambil untung," kata analis Mitsubishi, Jonathan Butler. Meski tengah melemah, pergerakan emas secara umum masih diliputi sentimen bullish.
"Harga emas sedang bergerak naik ke sejumlah resisten di kisaran $1,240. Level signifikan selanjutnya adalah $1,250, yang akan menjadi level kunci psikologis," tambahnya.
Lemahnya Pasar Saham Berperan Pada Performa Harga Emas
Kenaikan harga emas akhir-akhir ini merupakan dampak dari menurunnya saham-saham global. Pasar ekuitas jatuh ke kondisi terburuknya sejak krisis finansial satu dekade lalu. Secara bulanan, harga emas terdorong naik 3 persen oleh faktor tersebut.
"Pelemahan ekuitas selanjutnya kemungkinan akan memikat para para pelaku pasar ke logam mulia dalam jangka pendek," kata para trader MKS PAMPO yang dikutip oleh Reuters.
Mereka menambahkan bahwa harga emas kemungkinan dapat naik lagi, jika para investor spekulan yang dalam beberapa bulan terakhir ini memperluas membatasi posisi sell mereka.
Selain itu, menurut Stephen Innes dari OANDA Singapura, melemahnya ekuitas AS akan menetralisir daya tarik safe haven Dolar AS, dan mengalihkan perannya ke emas. Meski sentimen saat ini adalah penghindaran risiko, Dolar AS tidak lagi memiliki daya tarik safe haven yang ia dapatkan ketika tensi perang dagang memanas. Oleh karena itulah, kenaikan harga emas kali ini kemungkinan dapat bertahan sedikit lebih lama.
