Seputarforex.com - Harga emas turun di sesi perdagangan Jumat (23/November) ini. Kekhawatiran akan perlambatan global dan merosotnya harga minyak, membuat para investor lebih memilih Dolar AS sebagai safe haven. Harga emas spot turun 0.32 persen ke $1,222.74 per ons pada pukul 00:10 WIB (hari Sabtu). Sedangkan harga emas futures untuk bulan Desember turun 0.39 persen ke $1,223.10 per ons.
Menunggu Pidato Powell Minggu Depan
Prospek naiknya suku bunga AS akan berdampak negatif pada emas yang berdenominasi Dolar AS. Sebab, biaya kepemilikannya akan ikut naik pula.
"Indeks Dolar AS naik dan kami menunggu Ketua The Fed Jerome Powell berpidato minggu depan. Kami berharap, beliau akan kembali memantapkan sentimen kenaikan suku bunga pada bulan Desember," kata George Gero, Direktur RBC Wealth Management.
Selain itu, Gero menambahkan bahwa jebloknya harga minyak turut menarik turun daya tarik komoditas. Sehingga, orang-orang tak mau membeli emas.
Harga Emas Masih Terefleksi Dolar AS
Sempat melemah di sesi perdagangan sebelumnya, Indeks Dolar AS naik malam ini di tengah liburnya pasar Amerika Serikat. Indeks Dolar naik ke 96.95 saat berita ini ditulis, tepatnya setelah harga minyak dunia terpantai semakin menurun. Dolar AS juga mengambil celah dari melemahnya Euro pasca rilis data manufaktur Jerman tadi sore.
Menurut Ahli Strategi Joni Teves dari UBS, sejauh ini harga emas masih disetir oleh Dolar AS. Sementara dalam jangka pendek, para pelaku pasar akan fokus ke KTT G-20 di Argentina pada pekan depan, dimana AS-China akan berunding soal perdagangan.
"Keengganan investor untuk bereaksi terhadap konflik perdagangan (AS-China) menyebabkan ketidakpastian pada emas, serta meningkatkan pertanyaan kapan permintaan akan kembali," kata analis Carsten Menke sebagaimana dikutip oleh Reuters.
