EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,161.07   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 48 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 48 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 49 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 55 menit lalu, #Saham AS

Harga Emas Turun Pasca GDP AS Dan Kabar Positif AS-China

Penulis

Harga emas turun karena apiknya data ekonomi AS memperkuat Dolar. Selain itu, optimisme akan tercapainya kesepakatan AS-China kian meredupkan sentimen penghindaran risiko.

Seputarforex.com - Harga emas turun di sesi perdagangan Rabu (27/November) malam. Dari grafik XAU/USD berikut ini, harga emas diperdagangkan di 1,453.89, kembali ke kisaran rendah yang terbentuk pada tanggal 12 November. Namun demikian, trend harga emas terbilang masih sideways sejak awal pekan ini.

xauusd

Sementara itu, harga emas spot juga turun 0.4 persen ke $1,455.12 per ons pada pukul 17:03 GMT. Emas spot terpantau terus turun dalam lima dari enam sesi perdagangan terakhir. Sedangkan di bursa komoditas New York, harga emas futures turun pula dengan persentase yang sama menuju $1,455 per ons.

Menilai harga emas dari segi teknikal, Andrew Robinson dari OANDA mengatakan,"Emas sedang melanjutkan tema lower-Highs dan lower-Lows dalam channel turun sejak awal September."

 

Data Ekonomi AS Positif Dan Perkembangan AS-China

Dari sisi fundamental, raktor pertama yang menekan harga emas malam ini adalah bullish Dolar AS akibat naiknya data pertumbuhan ekonomi AS. Di luar ekspektasi, Growth Domestic Products (GDP) AS kuartal ketiga naik ke level 2.1 persen. Angka tersebut lebih bagus daripada estimasi versi Advanced dan perkiraan stagnan. Menambah positif performa Dolar AS, Durable Goods Orders AS melesat dari -1.2 ke 0.6 persen di bulan Oktober 2019.

Faktor kedua yakni kabar positif tentang kesepakatan perdagangan AS-China yang disarikan dari komentar Presiden AS Donald Trump. Saham-saham Wall Street bangkit setelah mendengar Trump berkata bahwa kedua negara sedang memperjuangkan usaha terakhir untuk menandatangani kesepakatan perdagangan awal.

Sentimen pasar yang optimistis saat ini tidak hanya membuat para investor lebih tertarik pada aset risiko tinggi seperti saham, tapi juga membuat mereka tak tertarik dengan aset-aset safe haven seperti emas dan Yen Jepang.

"Mengingat situasi (saat ini), pernyataan dari Gedung Putih bahwa kesepakatan dagang AS-China akan tercapai terus mendongkrak minat risiko," kata Bart Melek, Kepala Ahli Komoditas di TD Securities. Ia juga menambahkan bahwa emas sedang tidak diminati sebagai aset lindung nilai.

291109
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.