EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.94/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.55   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga Minyak Naik Didukung Optimisme Pasar

Penulis

Persediaan minyak dilaporkan bertambah dalam jumlah yang tidak sebanyak ekspektasi. Selain itu, sentimen positif pasca lockdown membuat pasar optimis permintaan minyak akan meningkat.

Seputarforex.com - Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan hari Kamis (30/April), didorong oleh optimisme pemulihan ekonomi pasca lockdown dan persediaan minyak yang lebih rendah dari ekspektasi. Harga minyak Brent saat ini berada di kisaran $23.51 per barel, sementara harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan menguat pada kisaran $14.49 per barel.

Harga Minyak Naik

Kenaikan minyak di pertengahan pekan ini tak lepas dari membaiknya sentimen pasar terkait penyebaran wabah Corona. Melambatnya kasus positif baru di sejumlah negara, membuat optimisme pemulihan ekonomi pasca lockdown merebak. Italia, Spanyol, dan Prancis contohnya, dilaporkan mulai membuka kembali perekonomian mereka. Langkah ini kemungkinan besar juga akan diikuti oleh negara-negara lain yang sebelumnya telah menerapkan lockdown guna menghambat penyebaran wabah Corona. Tak pelak, para pelaku pasar pun meyakini jika permintaan minyak akan naik dalam waktu dekat.

 

Persediaan Minyak Tak Sebanyak Ekspektasi, Analis Pilih Waspada

Menurut laporan American Petroleum Institute pada hari Rabu (29/April), persediaan minyak mentah AS pada pekan lalu naik sekitar 10 juta barel, lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan sebesar 12 juta barel. Angka tersebut menandakan bahwa permintaan untuk ruang penyimpanan minyak tidak sebanyak dugaan, sehingga sedikit memadamkan kekhawatiran akan suplai yang melimpah di tengah perlambatan ekonomi akibat wabah Corona.

Meskipun sentimen pasar tengah diliputi nuansa positif, analis memperingatkan jika kenaikan harga minyak tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, kenaikan permintaan dianggap belum sepenuhnya terealisasi.

"Waspadai banyaknya volatilitas dan swing harga dalam beberapa hari ke depan, mengingat trader (bersentimen) bullish dan bearish sama-sama merefleksikan harapan dan ketakutan mereka di pasar yang begitu putus asa dalam menemukan faktor penopan," ungkap Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy, sebagaimana dilansir Financial Times.

Senada, Michael McCarthy dari CMC Markets pun menyuarakan pesimismenya:

"Saya pikir harga keseimbangan (Equilibrium Price) untuk minyak WTI saat ini di antara rentang $15-$20 per barel. Kondisi ini mencerminkan masih lemahnya permintaan minyak yang membuat banjir stok di pasaran dan tidak ada ruang untuk menampung minyak lebih banyak."

292812
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.