EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,144.84   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 55 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 56 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 56 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 1 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Negatif, Kanada Terpaksa Stop Produksi

Penulis

Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) dan Western Canadian Select (WSC) membukukan harga minyak negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Seputarforex.com - Harga minyak mentah jatuh ke salah satu level terendah dalam sejarah pada perdagangan tadi malam. Kontrak berjangka WTI untuk pengiriman bulan Mei 2020 bahkan sempat membukukan harga minyak negatif, tepatnya pada USD-40.32 per barel. Kabar yang menggemparkan ini membawa konsekuensi buruk bagi semua negara penghasil minyak, termasuk Kanada.

Pasangan mata uang USD/CAD mengokohkan posisi dalam kisaran tertinggi sejak Januari 2016 yang telah dihuni sejak bulan lalu. Saat berita ditulis (21/April), Greenback masih diperdagangkan sekitar level 1.4150-an versus Loonie. Sementara itu, perusahaan-perusahaan Kanada mulai menutup aktivitas produksi pasir minyak-nya secara bertahap akibat harga jual yang terlalu rendah.

USDCAD DailyGrafik USD/CAD Daily via Tradingview.com

 

Surplus Minyak Melimpah, Produsen Kehilangan Pembeli

Sejak awal tahun ini, harga minyak telah merosot pesat sebagai akibat dari penurunan permintaan bahan bakar di tengah pandemi COVID-19, serta peningkatan pasokan sebagai imbas perang harga Arab Saudi-Rusia. Kartel OPEC+ berhasil menyepakati pemangkasan produksi beberapa waktu lalu, tetapi jumlahnya terlalu kecil dibanding kemerosotan permintaan global. Tak pelak, surplus melimpah hingga fasilitas-fasilitas penyimpanan minyak di Amerika Utara semakin mendekati full-capacity dengan cepat.

Absensi fasilitas penyimpanan yang memadai, membuat para produsen kehilangan pembeli. Menurut Bloomberg, pekan lalu sejumlah pembeli minyak di Texas bahkan telah menawarkan harga serendah USD2 per barel. Kejatuhan harga kontrak minyak berjangka WTI ke bawah nol merupakan bagian dari kronologi kolapsnya pasar minyak ini.

"Latar belakang psikologis saat ini sangat bearish," kata Michael Lynch, presiden Strategic Energy & Economic Research Inc, kepada Bloomberg, "Orang-orang khawatir kita akan menyaksikan begitu banyak kenaikan inventori hingga menjadi sangat sulit diperbaiki dalam jangka pendek dan akan ada sangat banyak kargo beredar di pasaran. Orang-orang berusaha melepas minyak tapi tak ada pembeli."

 

Harga Minyak Acuan Kanada Di Bawah Nol

Mengikuti situasi pasar dunia, harga minyak acuan Kanada ambruk. Western Canadian Select (WCS) telah diperdagangkan di bawah USD10 per barel selama sepuluh hari terakhir. Dalam perdagangan tadi pagi, posisi kontrak berjangka WCS juga sempat jatuh ke bawah nol. Artinya, produsen harus membayar pembeli agar dapat melepas stok minyak yang dimilikinya.

Menanggapi kemerosotan harga dan penuhnya fasilitas penyimpanan minyak AS, perusahaan-perusahaan minyak Kanada sontak mengumumkan pemangkasan produksi. Husky Energy, Cenovus, dan ConocoPhillips mengurangi produksi antara puluhan hingga ratusan ribu barel per hari. Pemangkasan produksi serupa kemungkinan akan terus berlanjut dan meluas.

Pada gilirannya, hal ini berpotensi menggilas perekonomian Kanada. Sejumlah provinsi terbesar mengandalkan sektor migas sebagai sumber pendapatan dan mata pencaharian utama. Akan tetapi, para analis menilai korelasi harga minyak terhadap nilai tukar Dolar Kanada bisa jadi semakin memudar.

"Kami kira tak ada gunanya menyandingkan sejumlah nilai fundamental terhadap mata uang pada saat ini, karena miripnya tantangan dan respons kebijakan yang dihadapi negara-negara maju serta latar belakang yang terus berkembang. Perhatikan bahwa CAD, seperti mata uang lain, tidak berkorelasi dengan baik secara khusus terhadap variabel apa pun yang kami lacak saat ini. Namun kami tetap berpikir bahwa latar belakang risiko yang lebih luas akan terus mempengaruhi pergerakan USD dan mata uang-mata uang berbeta tinggi dalam jangka pendek," ungkap Shaun Osborne dari Scotiabank.

Eric Bregar dari Exchange Bank of Canada menyampaikan pendapat senada dari segi teknikal. Katanya, "Jadi, dari mana USD/CAD akan bergerak dari sini? Sayangnya, tidak kemana-mana dalam jangka pendek, menurut kami. Pasar umumnya menghormati kisaran 1.3900-1.4200 yang kami prediksikan pada akhir Maret (dalam basis harga penutupan) dan tak ada apa-apa dalam grafik yang menandakan kita akan keluar dari rentang harga itu untuk saat ini."

292713
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.