EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,927.07   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 13 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 13 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Puncaki Level Tertinggi 3 Tahun

Penulis

Harga minyak mentah melonjak hingga mendekati level tertinggi multi tahunan karena indikasi pengetatan pasokan global yang berjalan lebih cepat dari dugaan.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia melonjak signifikan hingga menyentuh level tertinggi 3 tahun pada perdagangan awal pekan ini (27/September). Harga minyak Brent saat ini berada di kisaran $79.11 per barel atau menguat 1.16 persen secara harian. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $75.04 per barel, melonjak 1.19 persen dari level pembukaan harian.

Harga minyak meroket

Kenaikan minyak WTI didukung oleh pemulihan jaringan minyak di kawasan teluk Meksiko yang berjalan lamban, dan kabar terbaru seputar penurunan pasokan minyak mentah AS yang turun mendekati level terendah 3 tahun. Sementara itu, harga minyak Brent berhasil mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018 sehubungan dengan masalah kekurangan pasokan energi di Eropa menjelang musim dingin akhir tahun ini. Padahal, komoditas energi seperti minyak dan gas alam sangat dibutuhkan konsumen di Eropa untuk melewati musim dingin.

"Kami melihat reli harga minyak kemungkinan besar akan terus berlanjut dengan perkiraan minyak Brent menyentuh $90 per barel pada akhir tahun, atau lebih tinggi dari forecast sebelumnya pada harga $80 per barel… Defisit pasokan minyak global ternyata lebih buruk dari dugaan kami sebelumnya, dengan pemulihan permintaan minyak dari dampak Corona Delta lebih cepat dari konsensus kami," kata seorang analis di Goldman Sachs dalam catatan.

Dalam setahun terakhir, harga minyak telah meningkat lebih dari 80 persen karena permintaan dunia yang cepat pulih pasca dampak pandemi tahun lalu. Hal ini semakin mempertajam spekulasi bahwa kenaikan inflasi global mungkin dapat berlangsung lebih lama dari dugaan. Apabila kondisi ini terpenuhi, maka prospek pengetatan moneter bank sentral di banyak negara akan semakin terbuka lebar.

Download Seputarforex App

296482
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.