Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Harga Minyak Stabil Didukung Prospek Stimulus Fiskal AS

Penulis

Harga minyak menguat di awal pekan karena oleh optimisme pasar terhadap paket stimulus yang diajukan pemerintahan Biden. Tetapi, meningkatnya kasus COVID-19 berpotensi membayangi reli minyak.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak stabil di level tinggi pada perdagangan awal pekan ini, ditopang oleh prospek stimulus yang digagas Presiden Joe Biden. Saat berita ini diturunkan pada hari Selasa pagi (26/Januari), harga minyak Brent bergerak di kisaran $55.53 per barel, sementara harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan di sekitar $52.45 per barel.

Harga minyak stabil

 

Tarik Ulur Sentimen Bayangi Harga Minyak

Meski bertahan di level tinggi, minyak tampak kesulitan melanjutkan reli dari area pergerakannya saat ini. Kondisi tersebut tidak terlepas dari beragam tarik-menarik sentimen pasar. Optimisme investor minyak didukung oleh rencana kucuran stimulus senilai $1.9 triliun oleh pemerintahan Joe Biden, tetapi tingginya kasus virus Corona di kawasan Eropa dan Asia menjadi sentimen negatif yang membayangi permintaan minyak.

"Sentimen didukung oleh ekspektasi stimulus besar (sebagai) paket bantuan atas dampak virus Corona… (Tetapi) tarik menarik antara optimisme stimulus dan kekhawatiran terhadap pandemi akan terus berlanjut sehingga berpotensi membatasi reli harga minyak ke depan," kata Stephen Brennock, analis komoditas broker PVM.

Terlepas dari hal-hal di atas, Barclays telah menaikkan outlook harga minyak tahun 2021, sehubungan dengan rencana Saudi untuk kembali memangkas produksi harian pada awal Februari mendatang. Namun, analis bank tersebut tak menampik risiko atas meluasnya pembatasan sosial di beberapa negara Eropa dan kasus virus Corona yang kembali meningkat di China.

Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy menyikapi kekhawatiran tersebut dengan pandangan optimis. "Meskipun pandemi belum melambat, harga minyak punya alasan kuat untuk memulai pekan ini dengan penguatan… Perkembangan yang akan selalu menguntungkan harga minyak adalah gelojak pasar yang ditimbulkan oleh konflik," demikian katanya.

Komentar Tonhaugen mengenai konflik di atas berkaitan dengan penahanan kapal tanker berbendera Iran di wilayah perairan Indonesia. Penahanan dilakukan atas dugaan transfer bahan bakar ilegal yang berpotensi memicu eskalasi ketegangan di kawasan teluk.

Download Seputarforex App

295041
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.