EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,110.81   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   EUR/JPY pertahankan kenaikan setelah hasil beragam dalam data IMP Jerman dan zona Euro, di atas level 165.00, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP terdepresias ke dekat level 0.8600 setelah hasil beragam dalam data IMP zona Euro dan Inggris, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/JPY naik ke puncak baru harian, di atas pertengahan 191.00 setelah IMP Inggris beragam, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling incar lebih banyak penurunan di tengah kuatnya prospek penurunan suku bunga BoE, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 15 jam lalu, #Saham Indonesia

Harga Minyak Tumbang Gegara Persediaan AS Membengkak

Penulis

Persediaan minyak mentah Amerika Serikat dilaporkan meningkat untuk pekan kesembilan berturut-turut, sehingga harga minyak anjlok lebih dari lima persen.

Seputarforex.com - Harga minyak ambruk lebih dari lima persen pada hari Rabu, setelah persediaan minyak mentah Amerika Serikat (US Crude Inventory) dilaporkan meningkat untuk pekan kesembilan berturut-turut. Pagi ini (9/3), harga acuan Brent dan West Texas Intermediate (WTI) sudah mulai merangkak naik sehubungan dengan antisipasi rapat terkait pelaksanaan kesepakatan pemangkasan output OPEC, tetapi belum benar-benar pulih.

Harga Minyak Tumbang

 

Rabu, 8 Maret 2017, menjadi hari kelam bagi pemegang kontrak minyak berjangka. Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), harga settlement untuk pengiriman bulan April jatuh $2.86 ke angka $50.28 per barel; sedangkan di Intercontinental Exchange, Brent melorot $2.89 ke angka $53.03 per barel.

Pagi ini, keduanya berupaya merangkak naik, tetapi belum mampu menghapus kerugian. Saat berita diturunkan, minyak mentah AS diperdagangkan di kisaran $50.61, sedangkan Brent berada di sekitar $53.55.

Kemerosotan tersebut dipicu oleh membengkaknya inventori minyak mentah AS dengan bertambah sebesar 8.209 juta barel minggu lalu, berkali lipat lebih tinggi dari estimasi awal yang hanya memperkirakan kenaikan sebanyak 1.967 juta barel. Itu merupakan kenaikan beruntun untuk kesembilan kalinya dalam laporan statistik mingguan yang dirilis oleh US Energy Information Agency (US EIA).

Padahal, banyak pihak telah mewanti-wanti kalau peningkatan output di Amerika Serikat bisa menggagalkan upaya OPEC dan negara produsen minyak lainnya untuk menyeimbangkan pasar minyak global dengan memangkas produksi. Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih, pun telah mengingatkan bahwa peningkatan produksi minyak AS yang terlalu kuat dalam dua tahun ke depan takkan baik bagi pasar.

Harga minyak baru mulai bergairah lagi setelah Kuwait dikabarkan akan menggelar rapat tingkat menteri pada 26 Maret, dihadiri oleh negara-negara anggota OPEC dan produsen minyak lainnya, dengan agenda me-review pemangkasan produksi minyak yang telah dilaksanakan. Sebagian pihak kini mengharapkan pertemuan itu bakal menyinggung juga soal perpanjangan kesepakatan pemangkasan produksi yang sedianya hanya akan dilaksanakan di paruh pertama 2017 saja, walaupun beberapa petinggi telah mengatakan pembicaraan itu masih terlalu dini.

277969
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.