EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 19 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 19 jam lalu, #Saham AS

Household Spending Jepang Di Bawah Ekspektasi, USD/JPY Flat

Penulis

Pengeluaran rumah tangga Jepang naik di bawah ekspektasi dan mencerminkan kerapuhan sektor konsumsi akibat penyebaran virus Corona Delta. USD/JPY data-datar saja merespon data tersebut.

Seputarforex - Pada hari Selasa (07/September), Biro Statistik Jepang merilis data pengeluaran rumah tangga (Household Spending) yang naik dari -5.1 persen menjadi 0.7 persen secara tahunan pada bulan Juli. Kenaikan itu terbilang lemah karena masih di bawah ekspektasi kenaikan 2.9 persen.

Household Spending Jepang Di Bawah

Dalam basis bulanan, pengeluaran rumah tangga Jepang mengalami penurunan 0.9 persen, mengecewakan ekspektasi kenaikan 1.1 persen. Hasil buruk ini sebagian besar disebabkan oleh kebangkitan virus Corona varian Delta yang membuat pemerintah memberlakukan pengetatan di Tokyo dan kawasan sekitar. Bahkan, laporan baru-baru ini menyebutkan bahwa pembatasan telah mencakup sekitar 80 persen populasi Jepang.

Sebagian besar konsumen Jepang sejauh ini menunda pengeluaran untuk kebutuhan non-primer seperti perjalanan, akomodasi, layanan kecantikan, hingga barang elektronik. Sementara itu, sektor primer tidak menunjukkan pertumbuhan berarti sehingga mencerminkan kerapuhan ekonomi Jepang pada kuartal ketiga tahun ini.

"Layanan rekreasi tetap dalam trend pelemahan seiring dengan memburuknya kasus virus Corona di Tokyo dan kota sekitar yang selama ini menjadi penggerak utama ekonomi Jepang… Kami memperkirakan, dalam jangka pendek masih terjadi tarik-menarik antara kasus COVID dan upaya vaksinasi yang membuat pengeluaran layanan tidak stabil," kata Masato Koike, ekonom di Dai-ichi Life Research Institute.

Analis senior Shinkin Central Bank Research Institute, Takumi Tsunoda, mengatakan bahwa data Household Spending bulan Agustus akan kembali terperosok apabila kasus virus Corona tetap berlanjut pada tingkat yang sama.

Di sisi lain, data upah riil bulan Juli yang juga dipublikasikan oleh Biro Statistik Jepang pagi ini meningkat 1.0 persen dari tahun sebelumnya (Year-over-Year). Kenaikan ini terbilang cukup positif karena jauh lebih tinggi dari capaian bulan sebelumnya yang hanya naik 0.1 persen, sekaligus lebih baik dari forecast kenaikan 0.8 persen.

 

USD/JPY Tidak Bereaksi

Rilis data Household Spending Jepang pagi ini tidak berdampak tinggi terhadap pergerakan Yen terhadap Dolar AS. Pair USD/JPY saat ini berada di kisaran 109.76, melemah 0.04 persen dari harga pembukaan harian.

Household Spending Jepang Di Bawah

Download Seputarforex App

296357
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.