EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,152.03   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 1 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 1 jam lalu, #Saham AS

Household Spending Jepang Kembali Turun, USD/JPY Stabil

Penulis

Household Spending tahunan Jepang melemah, namun analis yakin sektor konsumsi akan rebound dalam waktu dekat. Posisi USD/JPY didukung oleh meredanya kekhawatiran Omicron.

Seputarforex - Pada hari Selasa (07/Desember), kantor Kabinet Jepang mempublikasikan data Household Spending tahunan untuk periode Oktober 2021. Data yang mengukur pengeluaran rumah tangga Jepang ini merosot 0.6 persen, sesuai dengan ekspektasi ekonom dan sedikit lebih baik dari penurunan periode sebelumnya yang mencapai -1.9 persen.

Household Spending Jepang Kembali

Dalam basis bulanan (Month-over-Month), data ini masih tumbuh 3.4 persen, tetapi melambat cukup signifikan dari kenaikan 5.0 persen pada bulan September.

Pemulihan ekonomi Jepang sejauh ini memang cukup telat dibandingkan negara maju lain. Salah satu faktornya adalah sektor konsumsi yang berkembang lamban karena terbebani kekhawatiran atas dampak Corona dan inflasi tinggi. Kenaikan harga-harga mendorong sebagian besar konsumen Jepang menunda membelanjakan uang mereka.

Analis memperkirakan sektor konsumsi Jepang akan rebound dalam waktu dekat karena didorong oleh penurunan infeksi COVID-19 dalam negeri. Hal ini diharapkandapat meredam dampak ekonomi akibat kekurangan pasokan semi-konduktor yang memukul sektor perdagangan Jepang. Namun, kemunculan varian Omicron masih membayangi prospek pemulihan konsumsi Jepang ke depannya.

Sementara itu, tingkat upah pekerja Jepang naik 0.2 persen secara tahunan pada bulan Oktober. Angka ini tidak berubah dari data bulan sebelumnya, namun meleset dari ekspektasi kenaikan 0.7 persen. Secara garis besar, trend upah Jepang masih lemah dan tidak sejalan dengan kenaikan inflasi.

 

Kekhawatiran Omicron Mereda, USD/JPY Minim Gejolak

Dolar AS menguat terhadap Yen pada penutupan perdagangan awal pekan setelah kabar terbaru menyebutkan bahwa penderita COVID Omicron hanya mengalami gejala ringan. Hal ini membuat sentimen pasar kembali pulih sehingga mendasari penguatan Greenback atas safe haven Yen dan Franc Swiss. Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY bergerak stabil pada kisaran 113.45.

Household Spending Jepang Perpanjang

"Tidak adanya perkembangan Omicron yang bersifat bahaya dalam beberapa hari terakhir tampaknya membantu pasar stabil setelah volatilitas tinggi pada akhir pekan lalu," kata Marc Chandler, kepala analis pasar Bannockburn Global Forex dalam sebuah catatan.

Download Seputarforex App

296917
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.