EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

IEA: Permintaan Minyak Meningkat Tajam Dalam Lima Tahun Terakhir

Penulis

Permintaan minyak mentah meningkat sangat cepat dalam lima tahun belakangan, didorong oleh penurunan harga ke bawah 50 Dolar AS per barel. Hal ini bisa meningkatkan perkiraan pertumbuhan konsumsi untuk komoditas.

Permintaan minyak mentah meningkat sangat cepat dalam lima tahun belakangan, didorong oleh penurunan harga ke bawah 50 Dolar AS per barel. Hal ini bisa meningkatkan perkiraan pertumbuhan konsumsi untuk komoditas.

Permintaan Minyak

Namun jika melihat strategi Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) untuk mempertahankan pangsa pasarnya, International Energy Agency (IEA) menyatakan bahwa rendahnya harga minyak dunia baru akan mampu menghadang produksi pada tahun depan.

Melihat lebih lanjut pada laporan bulanannya, IEA memprediksi permintaan minyak global akan bertumbuh 1.6 juta barel per hari pada tahun ini (merevisi laporan sebelumnya yang hanya 200,000 barel perhari) dan kemungkinan akan menjadi 1.4 juta barel/hari di tahun depan. Organisasi tersebut juga menyatakan bahwa konsumen merespon untuk menurunkan harga minyak mentah ketika prospek makro-ekonomi lebih bagus dari yang diprediksi.

"Harga minyak mentah terjun dibawah USD50 per barel dari sebelumnya yang mencapai tiga digit harga setahun yang lalu saat permintaan lebih banyak daripada pasokan yang ada," kata IEA. "Dengan background tersebut, para partisipan industri minyak dunia memberikan istilah baru 'lebih rendah lebih lama' (lower for longer)."

Kabar ini berhembus setelah OPEC memperbarui outlook konsumsi minyak tahun 2015 dalam laporan yang dirilisnya hari Selasa lalu. Permintaan minyak global diprediksi akan bertumbuh sebesar 1.38 barel per hari tahun ini, lebih tinggi 90,000 barel/hari dari prediksi sebelumnya. OPEC berjanji menjaga produksi minyaknya terus meningkat walaupun harga minyak saat ini rendah, dalam rangka menghambat pertumbuhan rival produksinya -yang nota bene adalah US light oil.

Pasokan minyak dari negara di luar OPEC diharapkan menurun, namun malah tidak terjadi. Menurut IEA, produksi minyak dari negara non-OPEC diperkirakan akan melambat dari 2.4 juta barel per hari (sesuai data 2014) menjadi 1.1 juta barel pada tahun ini. Namun itu akan mulai berkurang tajam menjadi 200,000 barel pada 2016, utamanya dari Rusia.

242685
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.