Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 2 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 2 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 2 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 2 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 2 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Ikuti JP Morgan, Sejumlah Bank Besar Berniat Rilis Stablecoin

Penulis

Potensi Stablecoin yang mampu menyajikan manfaat kripto dengan volatilitas aman memancing bank-bank besar dunia untuk menerbitkannya.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Menurut sebuah artikel Bloomberg yang diterbitkan pada pertengahan Maret 2019, raksasa teknologi IBM telah digandeng oleh setidaknya dua bank besar dari AS. Kerja sama tersebut bertujuan untuk menciptakan mata uang kripto khusus yang menyerupai JPM Coin milik JP Morgan.

Koin Kripto Bank

Tahun 2019 sering disebut-sebut sebagai tahunnya Stablecoin, terutama setelah JP Morgan mengumumkan rencananya untuk meluncurkan JPM Coin, mata uang kripto yang dipatok terhadap nilai Dolar. Dikenal sebagai kripto anti volatilitas tinggi, Stablecoin bisa memfasilitasi transfer dana yang cepat antar rekening institusional, mengurangi waktu penyelesaian transaksi secara signifikan, dan memungkinkan pergerakan uang tanpa batas.

Sejak pengumuman JPM Coin, berbagai teori bermunculan di Wall Street tentang lembaga keuangan lainnya yang akan mengikuti langkah JP Morgan dalam bisnis Stablecoin. Meskipun lembaga keuangan besar masih kritis terhadap kripto terdesentralisasi seperti Bitcoin, mereka mulai tertarik untuk memiliki Stablecoin in-house karena ada peluang keuntungan di situ.

Jesse Lund, Wakil Presiden Global IBM Blockchain, menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan diskusi awal seputar penerbitan Stablecoin yang dipatok Dolar dengan setidaknya dua bank terbesar di dunia. "Kami telah menerima permintaan lain dari dua bank setelah pengumuman JPM Coin," demikian ungkap Lund dalam sebuah wawancara.

Di luar AS, IBM juga sedang mengerjakan pengembangan Stablecoin dengan setidaknya enam bank. Beberapa bank terkemuka itu di antaranya adalah Busan Bank yang berbasis di Korea Selatan dan Rizal Commercial Banking Corp. Lund juga menambahkan bahwa Rizal Banking Corp diperkirakan bakal meluncurkan Stablecoin-nya pada Q2 2019. Mencermati fenomena ini, Lund menyimpulkan, "Ada peluang pendapatan baru bagi bank. Bank sekarang mulai terjun ke dalam trend tersebut."

 

Citibank Batalkan Rencana Peluncuran CitiCoin

Di tengah tumbuhnya minat bank-bank besar terhadap kripto in-house, Citibank justru mencabut rencana peluncuran Stablecoin-nya. Menurut sebuah laporan oleh Business Insider, Citibank tadinya berniat meluncurkan Stablecoin yang dijuluki CitiCoin untuk merampingkan sistem pembayaran lintas batas. Namun, bank itu kini telah membatalkan rencana penerbitan kripto, dan sebaliknya telah memutuskan untuk melakukan perbaikan pada ekosistem pembayaran lintas batas yang sudah ada seperti SWIFT.

287848
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.