Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

IMF Pangkas Prospek Pertumbuhan Ekonomi, Harga Minyak Turun

Penulis

Harga minyak merosot tajam karena outlook suram dari IMF terkait pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, penguatan dolar AS juga menekan harga minyak.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia merosot hampir 5 persen pada penutupan perdagangan kemarin. Saat berita ini ditulis pada Rabu pagi (20/April), minyak Brent berada pada kisaran $109.22 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $103.66 per barel.

Harga minyak turun

Pelemahan harga komoditas ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap prospek permintaan minyak dunia. Hal ini terkait pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF) sebanyak hampir satu persen. Organisasi tersebut khawatir jika inflasi tinggi akan menjadi bahaya yang jelas bagi banyak negara.

"Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah oleh IMF ditambah dengan penurunan cadangan minyak strategis sebanyak 4.7 juta barel pada hari Senin telah memantik beberapa kegelisahan," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Sentimen negatif di pasar minyak bahkan tak mampu diredam oleh output OPEC+ yang mengalami penurunan sebesar 1.45 juta barel per hari (bph) akibat sanksi Rusia. OPEC+ dalam hal ini berencana meningkatkan output sebanyak 432 ribu bph pada bulan Mei mendatang, mengesampingkan desakan negara-negara konsumen yang menginginkan penambahan output lebih besar.

 

Minyak Juga Terpukul Bullish Dolar AS dan Kondisi China

Dolar AS bertengger di level tertinggi 2 tahun dan menyebabkan harga komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang non-dolar. Pasalnya, pasar optimis jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Mei mendatang. Kenaikan suku bunga The Fed juga diperkirakan akan semakin agresif karena data inflasi AS baru-baru ini sudah semakin mengkhawatirkan.

Katalis lain yang turut menekan harga minyak adalah kabar bahwa perekonomian China sedang dibayangi perlambatan tahun ini. Sebagai informasi, China merupakan salah satu konsumen energi terbesar dunia. Performa ekonomi China yang kurang meyakinkan tentu saja akan mempengaruhi prospek permintaan minyak secara global.

Download Seputarforex App

297625
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.