Sejak sesi New York pada perdagangan hari Kamis hingga Jumat (7/9) pagi ini, Dolar AS turun terhadap mata uang mayor utama lain. Hal ini tercermin pada pergerakan Indeks Dolar (DXY) yang melemah 0.01 persen. Penurunan Dolar ini dipandang sebagai antisipasi yang dilakukan investor jelang rilis data NFP bulan Agustus.
Indeks Dolar saat ini berada di level 95.01, setelah sempat menyentuh level High selama dua pekan pada hari Selasa lalu. Selain sebagai bentuk antisipasi jelang NFP, koreksi tipis pada Dolar AS dikarenakan oleh aksi profit-taking posisi Long yang dilakukan para investor sebelumnya.
Pelemahan Dolar AS paling mencolok terlihat pada mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss. Pair USD/JPY tercatat melemah 0.54 persen dan diperdagangkan pada level 110.59. Sementara itu, pasangan mata uang USD/CHF melemah 0.56 persen dan berada di level 0.9653.
"Dolar AS sedikit melepaskan gain (terkoreksi) setelah menguat dalam beberapa hari terakhir. Secara umum, hal itu terjadi sebagai bentuk antisipasi pasar menjelang NFP. Investor saat ini tengah memposisikan diri mereka sebelum rilis data penting," ungkap Joe Manimbo, analis pasar senior Western Union Business Solutions di Washington.
Data ADP Cukup Mengecewakan, Sinyal Buruk Untuk NFP?
Kemarin malam, laporan data ketenagakerjaan di sektor swasta versi lembaga ADP menunjukan pertumbuhan lapangan kerja baru sebanyak 163k. Rilis tersebut berada di bawah ekspektasi ekonom yang memperkirakan pertumbuhan 195k. Selain itu, laporan ADP kali ini terpaut cukup jauh dibandingkan rilis bulan Juli yang sebesar 217k.
"Saat rilis data ADP cukup mengecewakan, mungkin merupakan sinyal dini bahwa pasar tenaga kerja AS mulai memudar, setelah sebelumnya tumbuh sangat kuat di sepanjang paruh pertama tahun ini," kata Paul Ashworth, kepala ekonom Capital Economics di Toronto.
