EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 25 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 26 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Inflasi AS Naik, Dolar Justru Turun

Penulis

Kenaikan inflasi AS direspon negatif oleh Dolar AS. Pasalnya, hal ini masih sesuai dengan skenario The Fed yang tak memperhitungkan kenaikan inflasi sebagai alasan Rate Hike.

Seputarforex - Inflasi Konsumen Amerika Serikat naik di bulan Maret 2021. Laporan yang dirilis oleh Biro Statistik Ketenagakerjaan AS tersebut menunjukkan bahwa Consumer Price Index (CPI) dalam basis bulanan naik dari 0.4% ke 0.6%, level tertinggi sejak Agustus 2012. Perolehan itu lebih tinggi daripada ekspektasi pertumbuhan sebesar 0.5%.

united-states-inflation-rate-mom

Core CPI AS yang tidak memperhitungkan harga barang-barang volatile seperti makanan dan bahan bakar naik dari 0.1% ke 0.3%. Angka tersebut juga lebih tinggi daripada ekspektasi 0.2%.

Penyebab kenaikan Inflasi AS kal ini diyakini sebagai efek pemulihan pesat ekonomi yang didukung oleh stimulus fiskal masif. AS juga hampir berhasil mengatasi penyebaran virus Corona, terbukti dari penurunan jumlah kasus infeksi baru dan implementasi vaksin yang meluas.

Kendati demikian, pasar tak lantas optimis merespon data tersebut. Pasalnya, sejumlah pejabat The Fed dan pakar ekonomi sudah menggaungkan prediksi bahwa kenaikan inflasi hanya akan bersifat sementara. Maka dari itu, data inflasi ke depan masih memerlukan perhatian khusus.

"Kami mengekspektasikan trend inflasi akan naik moderat tahun depan, walaupun masih perlu pengamatan," kata ekonom BMO Capital Markets, Sal Guatieri.

Menurut ekonom tersebut, para pejabat bank sentral AS akan tetap pada pandangan bahwa kenaikan dalam inflasi hanyalah 'sementara'. Mereka juga akan membantah segala jenis gagasan yang menuntut bank sentral untuk memberikan respon kebijakan atas kenaikan inflasi, khususnya untuk menaikkan suku bunga.

 

The Fed Tak Akan Hawkish, Dolar Turun

Minimnya ekspektasi kenaikan suku bunga di tengah kenaikan inflasi membuat Dolar AS melemah pasca laporan CPI AS dirilis. Indeks Dolar turun 0.19% ke 91.91, menghentikan kenaikan yang sempat terbentuk jelang rilis CPI AS. Level Indeks Dolar saat ini adalah yang terendah dalam tiga pekan terakhir.

dxy

"Data tersebut tak akan mengubah outlook The Fed untuk tetap pada suku bunga rendah dalam beberapa waktu ke depan," kata Joe Manimbo, analis dari Western Union Business Solution di Washington DC. "Kita mungkin akan melihat inflasi bergerak naik, sebelum turun kembali. Sejauh ini, ekonomi masih berjalan sesuai dengan skenario The Fed."

Download Seputarforex App

295555
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.