EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,115.69   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Inflasi Jepang Melambat, Yen Justru Menguat Versus Dolar AS

Penulis

Inflasi Jepang bulan Mei 2019 yang menggarisbawahi tantangan berat BoJ justru melemahkan USD/JPY, yang saat ini masih dikuasai sentimen dovish Fed.

Laju Inflasi Jepang di tingkat konsumen (CPI) melambat di level 0.7 persen pada bulan Mei, lebih buruk ketimbang periode April yang mencatat gain 0.9 persen secara tahunan. Departemen Statistik setempat juga melaporkan bahwa Inflasi Inti yang tidak memperhitungkan harga makanan segar hanya naik 0.8 persen, lebih rendah dari kenaikan bulan April yang mencapai 0.9 persen.

Inflasi Jepang Melambat, Yen Justru

Untuk Indikator Inflasi Konsumen yang lebih spesifik lagi dengan tidak memperhitungkan makanan segar dan energi, Inflasi hanya naik 0.5 persen sepanjang Mei, sama dengan ekspektasi ekonom, tapi lebih rendah jika dibadingkan dengan kenaikan bulan sebelumnya yang 0.6 persen.

 

Target Inflasi BoJ Semakin Jauh Dari Kenyataan

Bank Sentral Jepang sejauh ini sudah berjuang maksimal untuk mendorong inflasi menuju target di level 2 persen. Namun, sengketa perdagangan dan perlambatan permintaan global mengancam pemulihan perekonomian negeri Sakura tahun ini.

Dengan Inflasi Konsumen yang masih melambat di bulan Mei, maka hal ini semakin menggarisbawahi tekanan yang dihadapi BoJ untuk segera memperluas program stimulus. Sebelum ini, BoJ memang diperkirakan bakal meningkatkan stimulusnya pada awal Juli mendatang.

Meski mempertahankan kebijakan moneternya pada pertemuan kebijakan kemarin (20/Juni), bank sentral Jepang ini justru mengisyaratkan kesiapannya untuk meningkatkan stimulus, mengikuti bank-bank sentral lain yang sudah bergeser ke arah pelonggaran karena risiko perang dagang AS-China.

"Jika perusahaan Jepang tidak bisa mendorong kenaikan biaya rumah tangga, maka Inflasi Konsumen Inti dapat kembali melambat ke level yang lebih rendah pada paruh kedua tahun ini. BoJ dapat merespon perkembangan buruk kondisi di luar negeri dengan mengubah pedoman ke depan, dan berjanji akan mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar lebih lama lagi," kata Mari Iwashita, kepala ekonom pasar dari Daiwa Securities.

 

Yen Menguat Terhadap Dolar AS

Data Inflasi Jepang yang pertumbuhannya cenderung menurun, tidak berpengaruh signifikan dalam menekan pergerakan Yen. Malahan, Yen terus menguat versus Dolar AS karena ditopang oleh sentimen pasar pasca Statement dovish The Fed soal outlook suku bunga. Pair USD/JPY saat ini diperdagangkan pada kisaran 107.09, melemah 0.15 persen dari harga pembukaan harian.

Inflasi Jepang Melambat, Yen Justru

288915
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.