EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,149.97   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Inflasi Jepang Sedikit Meningkat, Tapi Masih Jauh Dari Target BoJ

Penulis

Inflasi Inti Jepang naik tipis dalam basis tahunan. Namun karena levelnya masih jauh di bawah target BoJ, kabar ini tak berdampak pada USD/JPY.

Data Core CPI (Consumer Price Index) yang dipublikasikan oleh Departemen Statistik Jepang pada hari Jumat (19/April) menunjukan Inflasi Inti meningkat 0.8 persen (Year-over-Year) pada bulan Maret, lebih tinggi dari rilis periode Februari yang hanya sebesar 0.7 persen YoY. Sebagai perbandingan, konsesus pasar sebelumnya memperkirakan jika inflasi inti akan tetap berada di 0.7 persen di bulan Maret.

Inflasi Inti Jepang Sedikit Meningkat,

Akan tetapi, angka pertumbuhan ke 0.8 persen tersebut masih jauh dari target BoJ yang sebesar 2 persen. Hal ini pun menggarisbawahi tantangan berat yang sedang dihadapi Bank Sentral Jepang tahun ini.

 

Kesulitan BoJ

Selama setahun terakhir, perekonomian Jepang terkena imbas cukup signifikan dari perlambatan ekonomi global dan perang dagang AS-China. Sektor ekspor Jepang yang menjadi roda utama penggerak ekonomi, mengalami penurunan cukup signifikan akibat kedua faktor tersebut. Ini membuat tugas Bank Sentral Jepang atau Bank of Japan (BoJ) untuk menggenjot Inflasi di Negeri Sakura semakin berat.

"Tidak ada cukup momentum untuk menuju Inflasi sebesar 2 persen, karena upah pekerja saja tidak meningkat sebanyak itu. Bank Sentral Jepang cenderung pasif tahun lalu karena khawatir terhadap pendapatan bank-bank, dan tahun ini BoJ bisa menyesuaikan kebijakan moneter apabila data ekonomi terus memburuk," kata Hiroshi Miyazaki, ekonom senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

 

USD/JPY Berada Dekat Level Tertinggi 2019

Rilis Inflasi Inti Jepang yang masih berada jauh dari target BoJ tidak memberi pengaruh signifikan terhadap pergerakan Yen pada sesi perdagangan Asia akhir pekan ini. Di tengah sepinya pasar akibat libur paskah, pasangan mata uang USD/JPY hari ini berada di level 111.93, bergerak terbatas di kisaran tertinggi sepanjang tahun 2019.

Inflasi Inti Jepang Sedikit Meningkat,

288192
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.