EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 20 jam lalu, #Saham AS

Inflasi Produsen China Jatuh Ke Area Negatif, CPI Kian Melandai

Penulis

Harga produsen China mengalami deflasi untuk pertama kalinya sejak akhir 2020 karena penyesuaian data tahunan. Sementara itu, CPI terus melemah di bulan Oktober.

Seputarforex - Pada hari Rabu (09/November), National Bureau of Statistics China mempublikasikan data Inflasi Produsen (PPI) bulan Oktober 2022 yang merosot dari 0.9 persen menjadi -1.3 persen secara tahunan (Year-over-Year). Meski sedikit lebih baik dari forecast -1.5 persen, namun data PPI kali ini terbilang sangat buruk karena terjun ke zona negatif untuk pertama kalinya sejak akhir 2020.

Inflasi Produsen China Masuk Zona Deflasi, CPI Kian Melandai

Analis Capital Economics memperkirakan jika tren PPI China secara garis besar akan tetap seperti ini hingga tahun 2023 mendatang. Hal itu disebabkan oleh penyesuaian data secara tahunan setelah melonjak hingga 13.5 persen pada bulan Oktober 2021 lalu.

Sementara itu, inflasi konsumen (CPI) yang juga dirilis pagi ini menunjukkan kenaikan 2.1 persen saja, lebih rendah ketimbang ekspektasi kenaikan 2.4 persen, sekaligus melandai dari pertumbuhan 2.8 persen pada periode sebelumnya. Inflasi konsumen inti (Core CPI) yang tidak memasukan kategori harga makanan dan energi tercatat naik 0.6 persen, tidak berubah dari bulan sebelumnya.

"Data CPI China bulan Oktober mereda setelah sempat mencapai rekor tertinggi 20 bulan di level 2.8 persen pada bulan September. Angka CPI China saat ini masih di bawah target pemerintah sebesar 3.0 persen untuk tahun ini. Kami memperkirakan prospek CPI akan tetap dalam kisaran rendah pada kuartal mendatang," ungkap Zichun Huang dan Julian Evans-Pritchard, analis Capital Economics.

Pelemahan data CPI sebenarnya tidak terlepas dari penurunan beberapa komponen. Dalam hal ini, kenaikan harga makanan merosot dari 8.8 persen menjadi 7.0 persen, begitu pula dengan kenaikan harga barang non-makanan yang melambat dari 1.5 persen ke 1.1 persen. "Harga konsumen yang melandai pada bulan Oktober sebagian besar dipicu oleh menurunnya permintaan selepas musim liburan pada bulan September lalu," ungkap Dong Lijuan, ahli statistik senior di National Bureau of Statistics China.

Download Seputarforex App

298515
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.