EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,370.52/oz   |   Silver 28.26/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,865.25   |   IDX 7,130.84   |   Bitcoin 63,811.86   |   Ethereum 3,084.92   |   Litecoin 79.92   |   USD/CHF temukan beberapa area support di atas level 0.9100 di tengah sentimen hati-hati, amati ketegangan geopolitik, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP turun di bawah level 0.8550 setelah data IHK Inggris beragam, fokus beralih ke inflasi zona Euro, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pratinjau IHK Inggris: Inflasi IHK Inggris melunak menjadi 3.2% di bulan Maret versus prakiraan 3.1%, 16 jam lalu, #Forex Fundamental   |   XAU/USD tetap stabil di atas $2,350 di tengah kewaspadaan pasar, 16 jam lalu, #Emas Teknikal   |   PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) kembali melakukan upaya untuk restrukturisasi utang. Kali ini, WSKT melakukan restrukturisasi kredit PT Waskita Fim Perkasa Realti untuk proyek Vasaka Solterra, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Investor asing memborong sejumlah saham, termasuk milik konglomerat Prajogo Pangestu TPIA-BREN dan Garibaldi Thohir ADMR-MBMA, saat IHSG anjlok, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Morgan Stanley (NYSE:MS) berencana untuk mulai memangkas sekitar 50 pekerjaan perbankan investasi di Asia, tidak termasuk Jepang, minggu ini, dengan sebagian besar ditujukan untuk Hong Kong dan Cina, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) akan menjajaki kemungkinan untuk membangun fasilitas manufaktur di Indonesia, 20 jam lalu, #Saham AS

Intervensi Jepang Melawan Pasar, USD/JPY Bergolak Ratusan Pips

Penulis

Upaya intervensi mata uang Jepang berhadapan dengan pasar yang antusias menjual yen, sehingga USD/JPY mondar-mandir ratusan pips antara 145.50-an hingga 152.00.

Seputarforex - Kurs USD/JPY bergejolak dengan volatilitas sangat tinggi bernilai ratusan pips sejak sesi New York hari Jumat lalu. Gejolak terus berlanjut dalam perdagangan hari Senin ini (24/Oktober), lantaran upaya intervensi Jepang untuk menyokong nilai tukarnya berhadapan dengan pasar yang teramat antusias menjual yen.

USDJPY DailyGrafik USD/JPY Daily via TradingView

Pelemahan yen yang terlalu cepat dalam waktu singkat telah menimbulkan banyak masalah bagi perekonomian Jepang. Harga barang-barang impor melonjak, mulai dari bahan makanan hingga BBM. Pelemahan yen juga menggerogoti keyakinan publik pada arah kebijakan suku bunga rendah yang diberlakukan oleh bank sentral Jepang (BoJ) di tengah kenaikan inflasi global.

Jepang pertama kali melaksanakan intervensi untuk mencegah pelemahan yen yang berlebihan pada bulan September lalu. Para pejabat Jepang berulangkali memeringatkan akan melaksanakan intervensi serupa jika para spekulan membuat nilai tukar yen bergerak secara berlebihan lagi.

Kurs USD/JPY kemudian melanjutkan kenaikan secara perlahan selama beberapa hari berikutnya, hingga kemudian reli mendadak terakselerasi sampai mendekati ambang 152.00 pada hari Jumat lalu. Setelah itu, USD/JPY tiba-tiba amblas hingga kisaran 146.20-an (sejumlah analis sebelumnya memprediksi area di sekitar 152.00 sebagai salah satu patokan intervensi Jepang). Diplomat Mata Uang Jepang menolak untuk mengonfirmasi apakah mereka telah melaksanakan intervensi pada saat itu, tetapi pelaku pasar yakin price action tersebut berhubungan dengan intervensi.

"Kami tak akan berkomentar," kata Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Luar Negeri, kepada reporter pada hari Jumat, "Kami memantau pasar 24/7 sembari mengambil respons yang tepat. Kami akan terus melakukannya mulai dari sekarang juga."

USD/JPY anjlok lagi pada awal perdagangan pekan ini hingga menyentuh low pada 145.50-an, menandakan terjadinya intervensi kedua secara beruntun. Namun, upaya intervensi Jepang berhadapan dengan perlawanan sengit dari para buyer USD/JPY di pasar. USD/JPY perlahan naik lagi ke kisaran 149.00 saat berita ini ditulis.

Para analis menilai upaya intervensi mata uang kemungkinan sia-sia selama apresiasi dolar AS terus berlanjut secara global. Apalagi, BoJ harus terus mempertahankan suku bunga rendah demi menaikkan inflasi di dalam negeri Jepang yang tertinggal jauh dibanding inflasi negara-negara maju lainnya.

"Pergerakan harga seperti ini semestinya mengkhawatirkan bagi Kementerian Keuangan Jepang, karena itu menunjukkan adanya permintaan kuat untuk membeli pada penurunan USD/JPY," kata Sean Wallow, pakar strategi mata uang di Westpac, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "(Padahal) momen ini semestinya tepat untuk intervensi, karena yield (obligasi pemerintah) AS sedang menurun menyusul berita WSJ tentang The Fed (yang bernada dovish) pada hari Jumat."

"Dalam krisis-krisis terdahulu yang melibatkan pound Inggris dan lira Italia, otoritas akhirnya gagal mempertahankan (nilai) mata uang mereka. Demikian pula, intervensi diam-diam Jepang hanya berdampak terbatas," kata Daisaku Ueno, kepala strategi FX di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, "Kekuatan dalam dolar adalah faktor terbesar di balik pelemahan yen. Seandainya AS menunjukkan tanda-tanda suku bunga sudah mencapai puncaknya dan bahkan memangkas suku bunga, pelemahan yen akan terhenti walaupun tanpa intervensi."

Wall Street Journal pada hari Jumat menyiarkan hasil wawancara dengan pejabat The Fed yang menyiratkan perlunya memperlambat laju kenaikan suku bunga lanjutan. Kabar tersebut memicu kenaikan indeks saham Wall Street dan menekan yield obligasi US Treasury. Indeks dolar AS (DXY) juga mundur sampai kisaran 111.70-an. Namun, yield US Treasury 10Y masih bertahan di atas ambang 4.150% dan Dixie pun beranjak lagi ke kisaran 112.30-an dalam perdagangan hari ini.

Download Seputarforex App

298426
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.