Advertisement

iklan

Hacker FTX telah mengirimkan lebih dari $17.1 juta dalam bentuk ETH dalam 24 jam terakhir, 9 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD tetap stabil dalam kisaran di atas level pertengahan 1.0500, dengan peluang kenaikan yang tampaknya terbatas, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD terus naik mendekati level 1.3580, investor masih memperhatikan data PMI AS dan Kanada, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD kesulitan untuk mendapatkan momentum yang signifikan dan tetap dalam kisaran yang sempit, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menargetkan peningkatan produksi emas menjadi 140,000 troy ounce sepanjang 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) berkomitmen untuk memenuhi persyaratan free float atau kepemilikan saham publik minimal 7.5%, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menargetkan produksi emas 529.000 troy ons sepanjang tahun 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan harga pelaksanaan IPO Rp780 per saham dan akan ditawarkan pada 3 – 5 Oktober 2023, 15 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

Jepang Berencana Lepas Cadangan Bahan Bakar, Minyak Turun

Penulis

Jepang berencana melepas cadangan bahan bakar darurat atas permintaan dari AS untuk membantu meredam kenaikan harga minyak.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak mentah tertekan pada perdagangan hari Senin (22/November), memperpanjang kerugian yang sudah terjadi sejak sesi Jumat pekan lalu. Pelemahan ini dipicu oleh Jepang yang berencana melepas cadangan bahan bakar darurat karena menilai harga minyak sudah terlampau tinggi. Pada saat berita ini diturunkan, minyak Brent berada pada kisaran $78.60 per barel, sementara minyak WTI diperdagangkan pada kisaran $76.19 per barel, melemah 0.26 persen dari level Open harian.

Harga minyak merosot

Menyusul permintaan dari AS, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengisyaratkan kesiapannya untuk membantu melawan kenaikan harga minyak dengan melepaskan cadangan bahan bakar darurat. Jika rencana ini terealisasi, maka Jepang akan menjadi negara Asia kedua yang melepas cadangan minyak setelah China.

"Kami akan melakukan rencana ini dengan pertimbangan atas apa yang dapat kami lakukan secara legal dengan premis bahwa Jepang berkerjasama dengan Amerika Serikat dan negara-negara terkait lainnya," kata Kishida.

Harga minyak otomatis tertekan atas rencana tersebut. Jika Jepang melepas cadangan minyak darurat ke pasar domestik, maka volume impor minyak Jepang akan turun. Hal ini tentu saja akan menekan permintaan terhadap minyak mentah.

 

Kasus COVID-19 Kembali Melonjak, Minyak Berisiko Tenggelam

Selain risiko penurunan permintaan, minyak juga menghadapi risiko dari lonjakan kasus virus Corona Eropa. Harga minyak ambles lebih dari 3 persen setelah Austria resmi mengumumkan lockdown. Langkah Austria ini kemungkinan besar akan diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya yang mengalami lonjakan kasus dalam beberapa waktu terakhir.

Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, mengatakan bahwa mereka mungkin perlu melakukan lockdown penuh mengikuti Austria jika kasus COVID-19 tidak kunjung turun dalam waktu dekat. Jika Jerman benar-benar melakukan pembatasan, maka harga minyak berpotensi melemah lebih jauh dan merosot hingga di bawah level psikologis $70 per barel.

Download Seputarforex App

296824
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.