Advertisement

iklan

Parlemen UE merekomendasikan negara-negara non-UE untuk memperketat peraturan kripto, 15 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD mendapatkan tekanan jual di sekitar harga 1.0650, investor menantikan data PMI Eurozone dan AS, 16 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Menurut Wells Fargo, GBP/USD berpotensi menuju level 1.2000 atau lebih rendah, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Indeks utama Wall Street melemah pada akhir perdagangan hari Kamis karena aksi jual besar-besaran lantaran investor khawatir The Fed akan memberlakukan kebijakan moneter ketat (hawkish) lebih lama dari yang diperkirakan. Ketiga indeks anjlok lebih dari 1%, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Gandeng Nickel Industries Limited (NIC), PT United Tractors Tbk (UNTR) melebarkan sayap bisnisnya ke bidang pertambangan dan pengolahan nikel, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Starbucks Corp (NASDAQ: SBUX) merosot 2.16% dan ditutup di level $93.10 pada hari Kamis, menandai kerugian hari ketiga berturut-turut bagi perusahaan, 22 jam lalu, #Saham AS   |   Warner Bros Discovery (NASDAQ:WBD) berencana untuk memperluas kapasitas produksi di studio Leavesden di dekat London hingga lebih dari 50%, dengan menambahkan 10 panggung suara baru ke lokasi syuting "Barbie" dan "House of the Dragon.", 22 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Jerman Resesi Dan AS Terancam, EUR/USD Makin Suram

Penulis

Resesi Jerman terkonfirmasi oleh data terkini, sehingga menambah ragam faktor yang menekan EUR/USD.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Sentimen risk-off telah memandu penguatan dolar AS terhadap semua mata uang mayor lain dalam pekan ini, termasuk euro. EUR/USD tertekan lebih lanjut oleh perilisan laporan Produk Domestik Bruto (GDP) Jerman hari ini (25/Mei). Euro telah jatuh sekitar 0.25% sampai mencetak level terendah dua bulan pada 1.0714 terhadap dolar AS pada awal sesi Eropa.

EURUSD Daily

Pertumbuhan GDP Jerman tercatat -0.3% (quarter-over-quarter) pada kuartal 1/2023, padahal konsensus hanya mengantisipasi kemunduran sampai -0.1% saja. Ini merupakan kinerja negatif untuk kuartal kedua beruntun setelah mencapai -0.4% pada kuartal IV/2022, sehingga mengonfirmasi bahwa Jerman tengah mengalami resesi.

Kabar tersebut menurunkan outlook euro sekaligus memperburuk sentimen pasar. Apalagi, beberapa data ekonomi Zona Euro lain cenderung meleset belakangan ini.

"Kami telah melihat beberapa data makro yang divergen lintas-Atlantik pekan ini dan meskipun Jerman bukanlah (Zona) Euro, momentum ekonomi sangatlah lemah," kata Stefan Mellin, analis senior Danske Bank, yang juga menyoroti data PMI dan Ifo.

Sementara itu, dolar AS tersokong oleh peningkatan ekspektasi suku bunga dan permintaan aset safe haven. Ketidakpastian dalam negosiasi plafon utang pemerintah AS terus menjadi risiko besar yang membayangi dunia dan mendorong pelaku pasar beralih ke dolar AS.

Notulen rapat FOMC yang dirilis tadi pagi menunjukkan "hampir semua" penggawa The Fed melihat ada risiko kenaikan inflasi. Hal ini selaras dengan retorika hawkish yang dilontarkan para pejabat The Fed sepanjang pekan ini. Spekulasi makin santer untuk kenaikan suku bunga The Fed lanjutan sebanyak 25 basis poin pada bulan Juni mendatang.

Kubu Demokrat dan Republik silih berganti menyatakan adanya "kemajuan" dalam negosiasi plafon utang pemerintah Federal, tetapi pasar mengkhawatirkan minimnya komitmen nyata dari kedua belah pihak. Lembaga-lembaga pemeringkat utang terkemuka semakin mencermati masalah ini.

Fitch telah memasukkan peringkat utang AS ke dalam daftar pengawasan negatif. Moody's juga siap menurunkan peringkat utang AS jika terjadi default --meskipun default hanya berlangsung dalam waktu singkat. Masing-masing lembaga saat ini membanderol utang AS dengan peringkat AA-plus dan AAA.

Download Seputarforex App

299426
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.